Materi Khotbah Jumat 18 Agustus 2023: Takwa adalah Bekal Terbaik Perjalanan Panjang Kehidupan Manusia

Wa laakinnal birro manit-taqoo.

"Tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa."

Jadi orang yang beriman harus selalu meningkatkan ketakwaan, dari waktu ke waktu ketakwaan harus meningkat.

Baca Juga: Hadapi Laga Perdana Lawan Malaysia, Tim U-23 Indonesia Harus Siap Secara Fisik, Teknik, dan Mental

Tingkatan ketakwaan sebagai berikut:

Pertama, menjaga hati dan anggota tubuh dari melakukan perkara dosa dan haram.
Ini merupakan tingkatan terendah.

Kedua, menjaga diri dari melakukan perkara-perkara makruh. Tingkatan ini akan memberikan kesehatan dan kekuatan kepada seorang hamba.

Ketiga, menjaga diri dari melakukan perkara yang boleh, namun tidak bermanfaat. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Tingkatan ini akan mewujudkan kebahagian kepada seorang hamba. (Al-Fawaid, halaman 64-65).

Perintah bertakwa adalah pada tingkatan yang sebenarnya, atau sering disebut Haqqo Tuqootih.

Baca Juga: Menjawab Tantangan Indonesia Emas 2045, Pertamina Berikan Beasiswa Sobat Bumi kepada 465 Mahasiswa

Firman Allah dalam surat Ali 'Imron ayat 102.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Yaa ayyuhalladziina aamanut-taqullooha haqqo tuqootihii wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

Takwa sebenarnya adalah takwa yang maksimal, berarti pada tingkatan ketiga yaitu mampu meninggalkan hal-hal yang dibolehkan namun kurang ada manfaatnya.