Jika amal yang ditanam berasal dari bibit yang kurang baik, akan memanen hasil yang kurang baik.
Sebaliknya jika yang ditanam berasal dari bibit yang baik, maka akan memanen hasil yang baik pula di akhirat kelak.
Allah berfirman dalam Surat Al Zalzalah ayat 7 dan 8.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Fa may ya'mal mitsqoola dzarrotin khoiray yaroh. Wa may ya'mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh.
“Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun dia akan melihat (balasan)nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun dia akan melihat (balasan)- nya pula," QS Al Zalzalah ayat 7 dan 8.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Personel Lanud RSA Natuna Jalankan Tradisi Padusan
Terakhir mari kita renungkan, hendaklah meletakkan dunia di tangan saja jangan di masukkan di hati.
Sikap tersebut akan menjadi wasilah kebermaknaan dan kemanfaatan bagi diri, orang lain dan mahluk yang lain.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ الآيَات وَذِكْرِ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, أَقُوْلُ قَوْلى هَذَا
فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لي ولكم إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Baarokallahu lii wa lakum fil Qur'aanil 'adziim, Wa nafa'anii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim, wa taqobballahu minnaa wa minkum tilaawatahuu innahuu huwass samii'ul 'aliim.
Aquulu qoulii haadzaa fastaghfirullahal 'adziim lii wa lakum, innahuu huwal ghofuurur rohiim.
Khotbah kedua: