ragam

Kolaborasi Pentahelix: Penanaman Penghijauan, Upaya BLDF Atasi Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim

Jumat, 29 November 2024 | 20:07 WIB
Usai mengikuti dialog dan lokakarya, para pegiat lingkungan dan awak media dari berbagai daerah mengunjungi Pusat Pembibitan Tanaman milik Bakti Lingkungan Djarum Foundation di komplek Kretek Oasis Factory di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kudus. (Dokumen BLDF)

Perguruan tinggi turut terlibat dalam penelitian dan pengembangan solusi terkait pengelolaan lingkungan.

Mereka memberikan kontribusi dalam riset terkait jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan optimal di berbagai daerah serta teknik perawatan yang efisien.

Baca Juga: 2 Pernyataan Dharma Usai Dapat Suara 10 Persen di Hasil Quick Qount Pilkada, Salah Satunya Kekalahan yang Jadi Kemenangan Warga

Kerjasama antara BLDF dengan perguruan tinggi ini bertujuan untuk memastikan bahwa program penghijauan dapat dilaksanakan dengan hasil yang maksimal.

Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) berdiri sejak 1979, sudah berhasil menanam lebih dari 2,3 juta pohon yang ditanam di jalur Pantura Jawa, Madura, Lombok, tol trans Jawa dan Sumatera dengan panjang mencapai 3.294 kilometer.

Semua pohon yang ditanam akan dirawat dan dipelihara selama tiga tahun, kemudian diserahterimakan kepada pengelola jalan.

BLDF melalui rogram Djarum Trees For Life (DTFL) konsisten dalam melaksanakan program penanaman trembesi di Indonesia.

“Hal itu untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui penyerapan emisi karbon berbagai jalur transportasi," jelas Mutiara.

Baca Juga: 3 Syarat Kiper Andalan Shin Tae-yong Versi Kim Bong-soo, Soal Konsistensi hingga Perbandingan Statistik Paes versus

Praktik ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi swasta atas komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Sementara, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga mendukung inisiatif tersebut, antara lain dengan program pembagian bibit tanaman dan memperkuat kebijakan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Ira Ratnati, Program Officer BLDF menyebutkan bahwa kerjasama ini sangat penting untuk menciptakan program berkelanjutan dalam penanaman pohon trembesi dan mangrove.

Dalam implementasinya di sektor lingkungan, penanaman trembesi tidak hanya berfungsi untuk pengurangan emisi karena mampu menyerap 28,5 ton CO2/ pohon/ tahun, tetapi juga berfungsi untuk resapan air.

Disamping kolaborasi penanaman trembesi dan mangrove, juga pengolahan sampah yang dapat mendukung ekosistem dan mengurangi polusi.

Baca Juga: Studi Baru Mengungkap: Konsumsi Telur Bermanfaat bagi Kesehatan Kognitif Wanita, Begini Penjelasannya

Halaman:

Tags

Terkini