"Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berzikir (ingat) kepada Allah di setiap keadaannya," HR Muslim No.373.
Ingat pada Allah SWT saat dalam kesusahan akan mendatangkan ketenangan dan harapan,
surat Ar Ra’d ayat 28.
Baca Juga: Belanja Online Meningkat Jelang Lebaran! Kurir Kerja Lembur, Ini Barang yang Banyak Dibeli Warganet
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Alladżiina aamanuu wa taṭjma`innu quluubuhum bidżikrillaah, alaa bidżikrillaahi tahṭma`innul-quluub
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Sedangkan ingat pada Allah SWT di waktu senang/lapang akan menghadirkan rasa syukur dan dijauhkan dari sifat takabur.
Sebagaimana doa yang dicontohkan Rasulullah SAW.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allohumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik.
Baca Juga: Sudah Ditetapkan, Ini Jadwal Shalat Idulfitri 2025 Versi Muhammadiyah
"Ya Allah bantulah aku dalam berzikir (mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagusi ibadah-(ku) kepada-Mu," HR. Ahmad No.22172, Abu Dawud 1522.
Menurut Imam an Nawawi Rahimahullah, dzikir itu dilakukan dengan hati, dengan lisan, yang paling afdal adalah dengan hati dan lisan bersamaan,
Ketiga: Setelah zikir/ingat pada Allah SWT harus diikuti dengan beribadah.
Ibadah yang paling utama adalah menegakkan salat, dan ibadah salat menentukan kualitas ibadah yang lain.