ragam

Mengenang Paus Fransiskus dan Dukung Paus Leo XIV, KPKDG Yogyakarta Selenggarakan Lokakarya Penulisan Buku

Minggu, 15 Juni 2025 | 08:22 WIB
Romo Dr T Krispurwana Cahyadi SJ menyampaikan materi dalam lokakarya bertema Menimba Kekuatan, Membagikan Dukunga yang diselenggarakan KPKDG Yogyakarta, Sabtu 14 Juni 2025. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias (KPKDG) Yogyakarta, menyelenggarakan lokakarya penulisan buku.

Acara dengan mengambil tema 'Menimba Kekuatan, Membagikan Dukungan', digelar di Pusat Pastoral Mahasiswa Yogyakarta pada Sabtu 14 Juni 2025.

Lokakarya dengan pemantik materi Romo Dr T Krispurwana Cahyadi SJ ini diadakan untuk mengenang Paus Fransiskus dan mendukung Paus Leo XIV yang terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik se-dunia pada 8 Mei 2025 lalu.

Baca Juga: PMKRI Jogja Bersuara: Tanah Digeruk untuk Siapa? Tuntut IUP PT GAG Nikel di Raja Ampat Dicabut

Ada 29 penulis yang mengikuti lokakarya sehari ini. Mereka terdiri dari guru, seniman, mahasiswa, karyawan, dan penulis.

Romo Krispurwana SJ dalam lokakarya ini memaparkan banyak hal seputar Paus Fransiskus dan Paus Leo XIV.

Penulis buku Paus Fransiskus; Gereja yang Rendah Hati dan Melayani ini mengungkap berbagai aspek kedua pemimpin umat itu dari aspek kepemimpinan, spiritualitas, teologi, dan ajaran sosial Gereja.

Puluhan penulis usai mengikuti lokakarya yang digelar Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias (KPKDG) Yogyakarta. (Istimewa)

Lebih dari itu, ia juga memaparkan berbagai terobosan mereka dalam memimpin Gereja Katolik, seperti arah pelayanan Gereja, perhatian pada kaum miskin dan tersingkirkan, peran perempuan dalam hierarki, dan keterbukaan mereka terhadap keberagaman.

Paparan dimulai dari prinsip-prinsip kepemimpinan Fransiskus. Menurut Direktur Pusat Spiritualitas Girisonta yang secara khusus meneliti dokumen-dokumen Gereja dan menulis buku-buku para paus ini, Fransiskus sebagai seorang Jesuit memiliki model kepemimpinan gaya tentara. Ia disebut menguasai metode cepat dalam mengambil keputusan.

“Ini akan berbeda dengan kepemimpinan Paus Leo XIV yang seorang biarawan Agustinian,” ujarnya.

Baca Juga: DKV ISI Surakarta Loloskan Satu Mahasiswa Ikuti Program Pertukaran Pelajar AIMS 2025 di Malaysia

Agustinian lebih hati-hati dalam mengambil keputusan. Lebih pelan. Sebagai Jesuit pula, Fransiskus terlatih memutuskan seorang diri.

Berbeda dengan Agustinian yang terbiasa memutuskan secara bersama-sama. Meski beda, namun kedua paus memiliki kesamaan yang signifikan.

Halaman:

Tags

Terkini