Mengenang Paus Fransiskus dan Dukung Paus Leo XIV, KPKDG Yogyakarta Selenggarakan Lokakarya Penulisan Buku

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 08:22 WIB
Romo Dr T Krispurwana Cahyadi SJ menyampaikan materi dalam lokakarya bertema Menimba Kekuatan, Membagikan Dukunga yang diselenggarakan KPKDG Yogyakarta, Sabtu 14 Juni 2025. (Istimewa)
Romo Dr T Krispurwana Cahyadi SJ menyampaikan materi dalam lokakarya bertema Menimba Kekuatan, Membagikan Dukunga yang diselenggarakan KPKDG Yogyakarta, Sabtu 14 Juni 2025. (Istimewa)

Mereka sama-sama migran yang menghabiskan banyak waktu melayani masyarakat miskin di daerah yang banyak persoalan tentang kerusakan alam dan ketidakadilan sosial.

Baca Juga: Amarah China-Pakistan usai Gempuran Israel ke Wilayah Iran, Mengutuk Keras hingga Klaim Pelanggaran Berat

Fransiskus pernah menjadi uskup di Argentina, Leo XIV di Peru. Kesamaan pengalaman tersebut menjadikan keduanya lebih peka terhadap persoalan kemanusiaan.

“Teologi mereka tidak dogmatik,” kata Romo Krispurwana SJ yang teolog dogmatik ini.

Tentang ini Romo Krispurwana menjelaskan, Fransiskus mengidolakan Santo Fransiskus Assisi yang dikenal menerima stigmata karena penghayatannya yang mendalam akan Kristus.

Baca Juga: Heboh Isu Qatar-Saudi Jadi Tuan Rumah di Round 4 Kualifikasi Pildun 2026, AFC Diminta Transparan

Ia dikenal dengan spiritualitas kasih, sebagaimana Leo XIV sebagai pengikut Santo Agustinus yang primatnya juga kasih.

Secara khusus, Leo XIV disebut Romo Krispurwana sangat mengapresiasi keindahan.

“Leo XIV telah mengubah wajah Gereja Katolik yang penuh sukacita dalam mengenal Yesus,” tukasnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Ditelepon Donald Trump Selama 15 Menit, Seskab Teddy Beri Bocoran Pembicaraan

Diyakini, dengan gaya yang sedikit berbeda dengan Fransiskus, Leo XIV akan meneruskan perubahan Gereja untuk lebih bergerak ke luar, terutama berperan dalam perdamaian dunia, seturut semangat Agustinian yang lebih mengedepankan persaudaraan. Menurut kedua paus, belas kasihlah yang mengubah orang.

Banyak lagi topik yang dibahas dalam lokakarya yang digagas Adrian Diarto ini. Topik-topik tersebut diperdalam untuk kemudian menjadi bahan penulisan yang akan dibukukan.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X