SENANGSENANG.ID – Masyarakat Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, mengeluhkan sulitnya mendapatkan darah untuk kebutuhan medis.
Hingga kini, Palang Merah Indonesia (PMI) Barito Kuala belum memiliki Unit Donor Darah (UDD), sehingga warga yang membutuhkan harus mencari ke daerah lain.
Ketua PMI Barito Kuala, Herman Susilo, menyampaikan hal itu saat memimpin studi tiru layanan UDD di PMI Sleman, Jumat (15/11/2025).
“Jumlah penduduk Barito Kuala sudah mencapai 300 ribu jiwa. Kami berharap segera memiliki UDD sendiri agar masyarakat tidak perlu keluar daerah untuk mendapatkan darah,” ujar Herman yang juga Wakil Bupati Barito Kuala.
Studi Tiru ke PMI Sleman
Dalam kunjungan tersebut, Herman bersama jajaran pengurus PMI Barito Kuala mempelajari mekanisme pendirian UDD.
PMI Sleman sendiri telah memiliki UDD sejak 1990 dan melayani kebutuhan darah lebih dari 2.000 kantong per bulan.
Baca Juga: Viral Kasus Dugaan Perundungan Siswa SMP di Tangsel, Polisi Telusuri Kondisi Korban
Ketua PMI Sleman, dr. Mafilindati Nuraini M.Kes, menjelaskan tingginya permintaan darah membuat PMI Sleman kerap kekurangan stok.
“Untuk memenuhi kebutuhan, kami sering harus mendatangkan darah dari luar daerah,” katanya.
Syarat Pendirian UDD
Kepala UDD PMI Sleman, dr. Raden Hari Ahmad Muhsin, menegaskan ada sejumlah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mendirikan UDD.