MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2: MI NU Banat Kudus Juara Umum, Keanu asal Sleman Raih Emas Nasional KU-15 Putra

photo author
- Minggu, 16 November 2025 | 10:27 WIB
Salah satu aksi atlet panahan di ajang MilkLife Archery Challenge 2025 yang berlangsung di Supersoccer Arena, rendeng Kudus. (Foto: Muhammad Thoriq)
Salah satu aksi atlet panahan di ajang MilkLife Archery Challenge 2025 yang berlangsung di Supersoccer Arena, rendeng Kudus. (Foto: Muhammad Thoriq)

SENANGSENANG.ID - MI NU Banat Kudus tampil sebagai Juara Umum dalam MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2 yang digelar di SuperSoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, pada 12–15 November 2025.

Sekolah ini berhasil meraih enam medali dari nomor individu dan beregu MilkLife Archery Challenge, menegaskan konsistensi dan kualitas pembinaan atlet panahnya.

Di kategori Nasional KU-15 Putra MilkLife Archery Challenge, perhatian tertuju pada Keanu Refi Atallah dari SD Muhammadiyah 1 Ngaglik Sleman.

Baca Juga: 26 Atlet PB Djarum Lolos ke Final Polytron Muria Cup Sirnas 2025 Berhadiah Total Rp636 Juta

Keanu sukses merebut gelar juara setelah menaklukkan Pascha Hiro Rianno dari Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Surakarta dengan set point tipis 6-4 (126–125).

Keanu sempat tertinggal di awal pertandingan, namun mampu membalikkan keadaan melalui ketenangan dan teknik matang.

Pelatih Keanu, Hendra Purnama, menekankan bahwa kemenangan ini adalah hasil kombinasi latihan teknik, mental, dan jam terbang yang tinggi.

"Meski posturnya kecil, Keanu disiplin dan siap menghadapi tekanan. Kami membekalinya dari segi fisik, teknik, taktik, dan mental untuk menghadapi persaingan jangka panjang," ujarnya.

Baca Juga: Viral Kasus Dugaan Perundungan Siswa SMP di Tangsel, Polisi Telusuri Kondisi Korban

Gelaran seri kedua MilkLife Archery Challenge ini diikuti 863 atlet muda dari berbagai sekolah MI, SD, MTs, dan SMP di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.

Angka ini meningkat signifikan dibanding seri pertama, menunjukkan antusiasme yang terus berkembang di kalangan pemanah muda Indonesia.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menilai lonjakan peserta sebagai bukti ekosistem panahan usia dini yang semakin kuat.

"Kami ingin turnamen ini tidak hanya ramai, tapi berkualitas. Ini bagian penting dari proses regenerasi atlet panahan nasional," kata Yoppy.

Baca Juga: IDAI dan IPA Gelar Workshop Advokasi Imunisasi untuk Generasi Emas 2045

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X