SENANGSENANG.ID - Kota Kudus kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia sepak bola putri tanah air dengan digelarnya turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 dan U16 2025 All Stars.
Turnamen sepak bola putri HYDROPLUS Piala Pertiwi ini mempertemukan 16 tim terbaik dari berbagai regional di Indonesia yang siap bersaing memperebutkan gelar juara.
Ajang bergengsi turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi ini menjadi momen penting bagi perkembangan sepak bola putri, khususnya bagi talenta muda yang tengah berjuang menapaki karier mereka.
Turnamen yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 13 Juli 2025 ini dipusatkan di Supersoccer Arena Kudus, tempat di mana 16 tim pilihan dari Pulau Jawa hingga luar Pulau Jawa akan bertanding dengan semangat tinggi.
Seleksi ketat sejak April hingga Juni di sejumlah kota seperti Kudus, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Papua, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara dan Sumatera, memastikan bahwa para peserta merupakan pesepakbola putri terbaik di tingkat usia U14 dan U16.
Program kolaborasi antara PSSI, Bakti Olahraga Djarum Foundation, dan HYDROPLUS ini, tidak hanya mengedepankan persaingan, tetapi juga menjadi wadah pembinaan dan pemantauan talenta untuk membentuk timnas putri Indonesia di level junior.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan, apresiasinya terhadap pelaksanaan HYDROPLUS Piala Pertiwi yang berkontribusi besar dalam membangun fondasi kuat sepak bola putri Indonesia.
Menurut Teddy Tjahjono, Program Director MilkLife Soccer Challenge, turnamen ini berperan sebagai platform penting untuk mencari dan mengasah pemain-pemain muda yang berpotensi memperkuat Timnas Putri U16 dalam ajang Piala AFF dan AFC tahun ini.
Melalui kompetisi berjenjang ini, sistem pembinaan diharapkan menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan, memberi kesempatan kepada para atlet muda untuk terus berkembang lewat pertandingan yang konsisten.
Baca Juga: Menilik Spesifikasi Baterai Mobil Listrik Wuling Air EV Usai Insiden Terbakar di Bandung
Sejak tahun 2023, turnamen ini merupakan kelanjutan dari MilkLife Soccer Challenge yang sukses digelar di delapan kota dengan total peserta mencapai lebih dari 24.000 anak dari sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
Hal ini membuktikan antusiasme besar masyarakat dan pentingnya kompetisi yang konsisten sebagai sarana pembinaan sepak bola putri masa depan.