Pada sektor putri U-19, perebutan tiket final juga berlangsung ketat antara PB Djarum A dan PB Djarum B. Ni Ketut Winda Suryaningtias mempersembahkan kemenangan dramatis bagi Djarum B setelah mengalahkan Christabel Callista Purwanto dalam rubber game 10-21, 21-19, 22-20.
PB Djarum A membalas di partai ganda lewat pasangan Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri, yang menang 19-21, 21-9, 21-17.
Dua kemenangan berikutnya dari Jolin Angelia dan ganda Atresia Naufa Candani/Aurelia Syakira Putri mengantar Djarum A ke final.
Banthongyord, yang hanya mengirim dua tim, menjadi harapan terakhir Thailand di sektor putri.
Dipimpin Anyapat Phichitpreechasak, mereka menundukkan Global Badminton Academy Amerika Serikat 3-0 dengan kemenangan solid di ketiga partai tunggal.
Anyapat mengaku optimistis untuk mengulang sukses juara U-17 dua tahun lalu dan yakin bisa mengalahkan tuan rumah PB Djarum A dalam perebutan Piala Susy Susanti.
Dengan demikian, final U-19 putra mempertemukan rival abadi PB Djarum A melawan PB Jaya Raya, sementara di putri PB Djarum A siap meladeni Banthongyord dari Thailand dalam perebutan piala bergengsi.
Para atlet muda akan memperebutkan kehormatan dalam laga puncak yang dijamin penuh strategi dan emosi.
Polytron Superliga Junior 2025 kembali menunjukkan kualitas dan masa depan cerah bulutangkis Indonesia, dengan kehadiran klub-klub kuat dan talenta internasional dari Thailand serta Amerika Serikat.
Sementara di kategori U-13 Putra, dua tim tampil luar biasa dan melaju ke final, yaitu PB Taqi Arena dan PB Jaya Raya Solo.
Keduanya sama-sama menang telak 3-0 di babak semifinal dan akan memperebutkan Piala Tontowi Ahmad di partai puncak.
Baca Juga: Rekam Jejak Dony Oskaria yang Jadi Plt Menteri BUMN, Terungkap Punya Kekayaan Rp33,5 Miliar
PB Taqi Arena mendominasi laga kontra PB Talenta Manado lewat permainan cepat dari Aditya Naufal, Fawwas Rafisqy, dan Michael Angello.