ISI Surakarta Buka Perkuliahan di Banyuwangi Tahun Ini, Pendaftaran Mahasiswa Mulai Mei 2025 Segini Kuotanya

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 10:22 WIB
ISI Surakarta akan membuka kelas perkuliahan di Banyuwangi tahun ini.  (MC Kab. Banyuwangi)
ISI Surakarta akan membuka kelas perkuliahan di Banyuwangi tahun ini. (MC Kab. Banyuwangi)

SENANGSENANG.ID - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi membuka kelas perkuliahan di Banyuwangi mulai tahun ajaran 2025 ini. Pendaftaran mahasiswa baru akan dibuka mulai Mei 2025.

Demikian pernyataan ini diungkapkan Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerta saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Banyuwangi, Jumat 11 April 2025.

Pertemuan tersebut sekaligus mematangkan persiapan teknis pembukaan kelas perkuliahan ISI Surakarta di Banyuwangi.

Baca Juga: Andre Taulany Cerita Momen Terakhir Syuting Bareng Titiek Puspa: Eyang Pegang Tangan Saya, Bicaranya Agak Lemah

“Kita akan mulai perkuliahan di tahun akademik 2025 ini. Pendaftaran mulai Mei 2025 melalui jalur mandiri.Silakan bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar,” kata Nyoman.

Nyoman menjelaskan di tahun awal ini ada dua program studi (prodi) yang ditawarkan ISI di kampus Banyuwangi, yakni etnomusikologi dan tari.

Masing-masing prodi tersebut membuka kuota untuk 15 mahasiswa baru.

Baca Juga: Konflik Pilkada Puncak Jaya Berakhir, Dua Kubu Sepakat Damai dan Lakukan Bela Doli

“Sementara dua prodi dulu. Nanti setelah prosedur perizinan pendirian program studi di luar kampus utama (PSDKU) selesai, kita akan tambah lagi prodinya. Misalnya bisa film televisi, desain komunikasi visual, dan lainnya karena di ISI Solo kita punya 23 prodi yang juga bisa dibuka di Banyuwangi,” ujarnya.

Menurutnya, Banyuwangi memiliki kekayaan seni dan budaya yang beragam dan khas.

Seperti halnya gandrung, barong, jaranan buto, trengganis, kuntulan, dan banyak lainnya.

Baca Juga: Serial Bidaah Viral sampai Indonesia, Pemeran Walid Bongkar Adegan ‘Menantang’ yang Dilakukannya

Potensi besar di bidang seni budaya tersebut, diyakini mampu menjadi ekosistem pendidikan yang baik.

“Banyuwangi punya warisan seni dan budaya endemik yang tidak bisa kita temukan di daerah lain. Inilah yang menarik perhatian kami untuk hadir di sini agar putra daerah Banyuwangi bisa belajar secara akademik dan ilmiah untuk pelestarian dan pengembangan warisan budaya dari leluhurnya,” imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X