"Pokoknya tidak ada pungli di sekolah. Sekolah harus bersih. Kalau ada pemaksaan pembelian seragam, atau praktik pungli silahkan lapor atau wadul Bupati dan Wakil Bupati," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Samani juga mengapresiasi kinerja para guru SMP Negeri 3 Kudus yang tetap hadir di sekolah meskipun sedang dalam masa libur.
Hal itu menunjukkan kedisiplinan dan kepedulian tenaga pendidik terhadap administrasi dan kesiapan pembelajaran.
"Alhamdulillah, para guru masih tertib," katanya.
Meski libur, mereka tetap masuk untuk membereskan dokumen, bersih-bersih, dan merapikan data.
"Ini budaya kerja yang baik," ujarnya.
Tak hanya soal pungli dan kedisiplinan guru, Bupati juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang hijau dan bersih.
Ia mendorong sekolah untuk aktif dalam program Adiwiyata, yang saat ini tengah digalakkan Pemkab Kudus.
SMP Negeri 3 Kudus yang memiliki sembilan ruang kelas telah meraih predikat sekolah Adiwiyata, dan Samani berharap gelar tersebut terus dijaga baik melalui pembelajaran berbasis lingkungan, penghijauan, maupun tata kelola administrasi.
"Saya minta tetap tanam pohon, rawat lingkungan. Apalagi sekolah ini sudah Adiwiyata. Jangan sampai turun prestasinya," pesannya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bupati berharap Kudus bisa menjadi contoh daerah yang konsisten menerapkan pendidikan gratis, bersih dari pungli, dan berwawasan lingkungan. **
Artikel Terkait
Atap Kelas SD 2 Purwosari Ambruk, Bupati Kudus: Segera Diperbaiki, Aspek Kualitas Bangunan Jadi Perhatian
Menteri Ekraf Kunjungi Tiga SMK Binaan Djarum Foundation di Kudus, Dukung Talenta Kreatif Tembus Pasar Global
Universitas Muria Kudus Gelar Wisuda ke-74, Siapkan Generasi Unggul untuk Berkarya dan Bangun Negeri
Pemkab Kudus Luncurkan Program Inovatif Sekolah Plus Ngaji, Tiga SD Jadi Pelopor Pendidikan Berkarakter
MilkLife Athletics Challenge Seri 1 2025: Lebih Seru dan Kompetitif, Dari Kudus Lahirkan Bibit Atlet Muda Potensial