Kudus Jadi Pelopor Nasional Pendidikan Koding dan Kecerdasan Artifisial Sejak Dini, Libatkan Ribuan Guru dan Siswa

photo author
- Senin, 28 Juli 2025 | 11:33 WIB
Para peserta lomba creative robotics, salah satunya merakit robot yang bisa mengambil dan membuang sampah. (Foto: Muhammad Thoriq)
Para peserta lomba creative robotics, salah satunya merakit robot yang bisa mengambil dan membuang sampah. (Foto: Muhammad Thoriq)

Baca Juga: TMMD Bukan Sekadar Bangun Desa, Tapi Juga Membangun Jiwa

"Berpikir komputasional melatih cara berpikir kritis, numerasi, literasi, dan sains."

"Kami berharap, Kudus dapat mencapai skor PISA yang setara negara-negara OECD, tanpa melupakan pentingnya pendidikan karakter dan keterampilan sosial-emosional," ungkap Primadi.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyebut bahwa penguatan Koding dan AI sejak dini merupakan bagian dari langkah strategis kementerian.

Hal ini sesuai dengan Asta Cita ke-4, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan, sains, dan teknologi.

Baca Juga: Mahfud MD Tegas Bela Tom Lembong: Baru Kali Ini Saya Harus Bela, Karena Soal Hukum

Bupati Kudus Samani Intakoris, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan program ini.

"Ini langkah inovatif untuk memajukan pendidikan di Kudus. Semoga menjadi gerakan nasional yang menjadikan Kudus sebagai pelopor pembelajaran KKA sejak dini," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Deyas Yani Rahmawan, melihat kegiatan ini sebagai wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor swasta.

Baca Juga: Intip 4 Kekurangan Yamaha Grand Filano Hybrid Connected, Skutik Premium yang Bidik Anak Muda Kaum Hawa

"Anak-anak kini ditantang berpikir logis dan efisien dalam memecahkan masalah. Di era teknologi dan data, kemampuan ini adalah kebutuhan," jelasnya.

Dengan pendekatan yang menyenangkan, kolaboratif, dan terukur, Kudus telah menunjukkan bahwa pendidikan berbasis teknologi dan logika tidak harus dimulai di jenjang tinggi, tetapi bisa dan seharusnya dimulai sejak dini.

Kudus kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan karakter, tapi juga motor penggerak transformasi digital pendidikan anak Indonesia. **

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X