HPMKT-YK Gelar Diskusi 'Tanah Ulayat: Belajar dari Tanah Kalimantan'

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 15:45 WIB
diskusi publik Tanah Ulayat: Belajar dari Tanah Kalimantan yang diselenggarakan HPMKT Yogyakarta. (Istimewa)
diskusi publik Tanah Ulayat: Belajar dari Tanah Kalimantan yang diselenggarakan HPMKT Yogyakarta. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Tengah Yogyakarta (HPMKT-YK) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Tanah Ulayat: Belajar dari Tanah Kalimantan” dengan menghadirkan Eko Cahyono dari Sajogyo Institute sebagai narasumber utama.

Acara yang berlangsung di Asrama Mahasiswa Kalimantan Tengah Yogyakarta beberapa Waktu lalu, menjadi bagian dari rangkaian kegiatan reflektif bertema besar “Kalimantan Milik Siapa? Antara Kelimpahan, Anugerah, dan Bencana Krisis Sosial-Ekologi.”

Diskusi ini dihadiri oleh mahasiswa, aktivis lingkungan, dan pegiat isu agraria dari berbagai daerah di Yogyakarta.

Baca Juga: MI Baburroyyan Kiyudan dan SD Muhammadiyah Karangploso Juara, Ini Daftar Pemenang MLSC Yogyakarta Seri 1 2025-2026

Dalam paparannya, Eko Cahyono menyoroti fenomena yang disebut sebagai “kutukan sumber daya alam”, di mana daerah yang kaya akan sumber daya alam justru mengalami krisis sosial-ekologis, kemiskinan struktural, dan marjinalisasi masyarakat adat.

Ia menjelaskan bahwa Kalimantan menjadi cermin nyata dari persoalan kolonialisme agraria, korupsi struktural, serta dominasi oligarki sumber daya alam yang menciptakan ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia.

Menurut Eko, model pembangunan di Kalimantan masih berorientasi pada eksploitasi sumber daya tanpa memperhatikan keadilan sosial dan ekologis.

Baca Juga: Misi Grafis 93 Gelar Pameran Reuni 'Jejak dan Resonansi' di Indie Art House

Ia menyebut, kekayaan alam yang seharusnya menjadi berkah justru berubah menjadi kutukan, karena masyarakat adat dan lokal kehilangan hak atas tanah ulayat mereka.”

Ketua HPMKT-YK, Nathanael Ivan Pratama dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Kalimantan Tengah terhadap situasi sosial-ekologis di tanah kelahiran mereka.

“Kami ingin belajar dan berdialog, agar generasi muda Kalimantan mampu memahami persoalan agraria dari akar hingga kebijakan,” ujar Nathanael Ivan Pratama, dalam rilis yang diterima Senangsenang.id, Senin 20 Oktober 2025.

Baca Juga: Kartunis Abdullah Ibnu Thalhah, Ketua Umum Pakarti 2025-2030: Komitmen Menuju Museum Kartun Indonesia

Diskusi juga dihadiri oleh Mina Nila anak kandung dari Tjilik Riwut Pahlawan Nasional Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah pertama (1958-1967).

Mina Nila juga selaku Pembina HPMKT-YK sangat antusias dalam mengikuti kegiatan diskusi ini dan selalu mendukung gerakan mahasiswa Kalimantan Tengah yang berkuliah di Yogyakarta dalam mengagas ide untuk kemajuan Kalimantan Tengah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X