Diskusi ini tidak hanya membedah persoalan kerusakan lingkungan dan ketimpangan agraria, tetapi juga menyoroti pentingnya pengakuan hak masyarakat adat atas tanah ulayat sebagai fondasi keadilan sosial dan keberlanjutan ekologi.
Baca Juga: Art Fun PAS for Children: Ajang Gelar Karya Patung Hasil Workshop Anak-Anak
Narasumber menutup paparannya dengan ajakan agar mahasiswa terus berperan sebagai penggerak perubahan sosial melalui riset, advokasi, dan pendidikan kritis.
Melalui kegiatan ini, HPMKT-YK menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah pembelajaran dan pergerakan mahasiswa Kalimantan yang berpihak pada keadilan sosial, lingkungan, dan kemanusiaan.**
Artikel Terkait
Merancang Desain Konten Media Sosial, 4 Mahasiswa DKV Ikuti Magang MBKM FSRD ISI Surakarta
Nara Kupu Jogja Hadirkan Edukasi Alam Kreatif untuk Anak-Anak di 'Sekolah Alam Nara'
Kudus Jadi Pelopor Nasional Pendidikan Koding dan Kecerdasan Artifisial Sejak Dini, Libatkan Ribuan Guru dan Siswa
KKN UNS 256 Dorong Pertanian Berkelanjutan dengan Program Tetes Hijau di Watukarung Pacitan
Unisa Yogyakarta Sampaikan Sikap Moral: Tolak Segala Bentuk Kekerasan dan Minta Transparansi Penegakan Hukum
Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia Sampaikan 3 Poin Penting Terkait Eskalasi Politik Nasional