edukasi

Program Dosen Pulang Kampung, IPB University Adakan Pendampingan Variasi Produk Olahan Ikan Waduk Gajah Mungkur

Kamis, 25 Juli 2024 | 19:43 WIB
Program Dosen Pulang Kampung IPB University beri pendampingan warga sekitar Waduk Gajah Mungkur. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang masih mengalami prevalensi stunting tertinggi.

Sebagai contoh, Kecamatan Tirtomoyo mengalami peningkatan kasus stunting dari 258 pada tahun 2019 menjadi 406 pada tahun 2022.

Hal serupa terjadi di Kecamatan Kismantoro, yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di sebelah timur dan Kabupaten Pacitan di sebelah selatan.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Purworejo Kamis 251 Juli 2024, Action Sci-Fi yang Janjikan Keseruan Ada Deadpool & Wolverine

Terkait dengan kondisi tersebut, olahan konvensional ikan nila di warung makan dan rumah makan sekitar Waduk Gajah Mungkur di Desa Sendang, Wonogiri Jawa Tengah menjadi perhatian Prof. Dr. Ir. Joko Santoso, M.Si dan tim dosen dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bersama tiga dosen lain, seperti Dr. Eng. Wahyu Ramadhan, SPi, MSi., Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno, SPi, MSi., dan Dr. Kustiariyah, SPi, MSi., keempatnya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen pulang kampung yang diimplementasikan kepada masyarakat.

Menurut Joko Santoso yang berasal warga Kaloran, Wonogiri Kota ini menjelaskan bahwa olahan ikan bisa mengurangi stunting jika orangtua mau memanfaatkannya.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Wonosobo Kamis 25 Juli 2024, Horor Baru Ada Bangsal Isolasi Dibintangi Wulan Guritno

“Masyarakat yang tinggal di sekitar Waduk Gajah Mungkur, biasanya hanya mengolah hasil ikan dengan cara digoreng atau dibakar dan dijual dalam bentuk segar atau disajikan menjadi aneka makanan di rumah makan sekitar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis 25 Juli 2024.

Padahal, menurutnya, produk olahan hasil ikan nila bernilai tambah di sekitar Waduk Gajah Mungkur masih jarang ditemui.

“Variasi produk olahan ikan sangat penting untuk penanggulangan stunting, bahkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda Cafe dan Resto Pararel di Desa Peganjaran Kudus, Kerugian Capai Rp900 Juta

Lebih lanjut Joko Santoso yang juga sebagai alumni SMA Negeri I Wonogiri menyatakan, masyarakat Desa Sendang, yang tinggal di wilayah sekitar Waduk Gajah Mungkur, memiliki potensi perikanan nila yang belum dimanfaatkan.

"Diversifikasi produk olahan ikan nila di sekitar Waduk Gajah Mungkur melalui intervensi gizi pada aneka makanan lokal mampu meningkatkan nilai gizi pangan dapat berkontribusi dalam mengatasi stunting,” imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini