edukasi

Update Skandal SPMB Bandung 2025, Dugaan Praktik Titipan Anak Pejabat demi Masuk Sekolah Impian

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:14 WIB
Ilustrasi - Dugaan jual beli kursi tercium dipelaksanaan SPMB di Kota Bandung. (Grafis/ iStock)

SENANGSENANG.ID - Dunia pendidikan Tanah Air tengah ramai skandal dugaan jual-beli kursi siswa atau titipan anak pejabat dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Isu kecurangan dalam SPMB disinyalir bukanlah hal yang baru. Setiap tahun, selalu ada cerita soal anak 'titipan', kursi yang 'dibeli', atau nama-nama misterius yang tiba-tiba lolos seleksi.

Terbaru, pemerintah pusat mengklaim tak akan diam untuk mengusut kasus jual beli kursi dalam SPMB yang digelar di Kota Bandung pada tahun 2025.

Baca Juga: Jadi Rebutan Klub Elite di Italia dengan Nilai Transfer Fantastis, Jay Idzes Kasih Tips Pemain Muda Tembus Panggung Dunia

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq yang menyoroti kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan SPMB 2025 usai bertemu Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Senin 16 Juni 2025.

Saat meninjau sekolah SMPN 7 Bandung, Fajar menyebut praktik titipan anak pejabat dalam sistem seleksi siswa sekolah di Tanah Air pun harus dihentikan.

"Kami meninjau salah satu sekolah SMPN 7 Bandung, untuk memastikan proses SPMB nanti di Kota Bandung bisa berjalan lancar, tertib, bersih, transparan, dan akuntabel," ujar Fajar kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, dikutip Selasa 17 Juni 2025.

Baca Juga: Ucapan Fadli Zon Soal Tragedi Kemanusiaan Mei 1998 Tuai Kecaman, DPR akan Panggil Menbud untuk Klarifikasi

"Dan kami berharap (SPMB) bisa berjalan sesuai peraturan yang berlaku, tidak ada lagi kecurangan, tidak ada lagi istilahnya jual beli bantal atau apapun namanya, jual beli kursi. Kita harapannya berjalan fair," imbuhnya.

Fajar juga membenarkan isu kecurangan dalam sistem penerimaan siswa di sekolah pun berhembus setiap tahun.

"Itu isu tiap tahun juga, sejauh ini kita belum menemukan bukti karena kita berbicara dengan fakta hukum, nggak bisa karena katanya, sejauh ini kita belum menemukan indikasi ke arah itu," terangnya.

Baca Juga: Ini Capaian Kinerja Indosat di Jateng dan DIY, dari Penambahan BTS 4G hingga Berdayakan Masyarakat Lokal

Wamendikdasmen RI itu kemudian menyinggung isu dugaan jual beli kursi yang terjadi di empat SMP di Kota Bandung, Jabar.

Fajar mengaku telah menerima laporan tertulis dari Wali Kota Bandung terkait pengusutan kasus dugaan kecurangan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini