Diskusi ini tidak hanya membedah persoalan kerusakan lingkungan dan ketimpangan agraria, tetapi juga menyoroti pentingnya pengakuan hak masyarakat adat atas tanah ulayat sebagai fondasi keadilan sosial dan keberlanjutan ekologi.
Baca Juga: Art Fun PAS for Children: Ajang Gelar Karya Patung Hasil Workshop Anak-Anak
Narasumber menutup paparannya dengan ajakan agar mahasiswa terus berperan sebagai penggerak perubahan sosial melalui riset, advokasi, dan pendidikan kritis.
Melalui kegiatan ini, HPMKT-YK menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah pembelajaran dan pergerakan mahasiswa Kalimantan yang berpihak pada keadilan sosial, lingkungan, dan kemanusiaan.**