Dukung Pengembangan Ilmu Pengetahuan, UIN Sunan Kalijaga Luncurkan Pusat Studi Manuskrip dan Ngaji Naskah

photo author
- Sabtu, 28 Januari 2023 | 19:46 WIB
Launching Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga digelar Hybrid melalui Zoom streaming, Jumat 27 Januari 2023. (Foto: tangkap layar)
Launching Pusat Studi Manuskrip UIN Sunan Kalijaga digelar Hybrid melalui Zoom streaming, Jumat 27 Januari 2023. (Foto: tangkap layar)

Sementara dalam presentasinya Dr. Adib Sofia menyampaikan tentang Sisi Lain Nuruddin Ar-Raniri-Kritik Filologis Spiritualitas Nusantara.

Melalui Manuskrip Ar-Raniri Dr. Adib Sofia mengajak menyelami narasi-narasi yang memuat pernyataan strange (aneh), other (lain), outsider (kurang layak), who are not equal (sesuatu yang tidak sama), atau less worthy (kurang layak).

Manuskrip Ar-Raniri sekaligus menjadi refleksi positif bagi masyarakat pembaca dalam membangun kehidupan yang harmonis.

Sementara Dr. Maharsi, menyampaikan materi yang diberi tajuk “Serat Sastra Gendhing Mistisisme Islam Jawa Masa Mataram Abad XVII”.

Baca Juga: 20 Tanda Keduten Menurut Primbon Jawa, dan Maknanya yang Tak Semua Orang Paham (1)

Dalam pemaparannya, disebutkan bahwa awal Perkembangan Islam di Pedalaman Jawa bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Mataram Islam dengan puncak kejayaan Mataram Islam adalah pada masa Sultan Agung (1613-1645 M), seorang raja yang negarawan, ahli politik, juga ahli agama.

Pada masa Sultan Agung inilah ditulis naskah Sastra Gending yang menjadi dasar pedoman kehidupan masyarakat Mataram.

Sastra Gendhing ini berisi beberapa hal, menurut Dr. Maharsi: (1) Keseimbangan antara syariat dan hakikat, seperti sastra dan gendhing, agar irama kehidupan harmonis tidak saling mengunggulkan, saling memahami kebenaran pendapat orang lain.

Kedua, konsep mistik martabat tujuh, berasal dari konsep emanasi Ibn Arabi.

Baca Juga: Tas Kulit Produksi Rayya Stories Diminati Konsumen Mancanegara karena Ramah Lingkungan, Ownernya Buka Rahasia

Manusia adalah tajalli (penampakan Tuhan) di atas bumi melalui martabat alam ketuhanan ahadiyat, wahdat, wahidiyat menuju alam kenyataan alam arwah, alam mitsal, alam ajsam, dan insan kamil.

Pada tahap akhir inilah manusia merupakan kenyataan Tuhan di muka bumi.

Ketiga, hakikat emanasi dalam Islam sama dan sebangun dengan konsep Hindu. Penjelmaan Dewa Wisnu ke Kresna, Sang Hyang Manikmaya ke Bathara Guru.

Keempat, konsep ha, na, ca, ra, ka (ahadiyat), da, ta, sa, wa, la( wahdat), pa, dha, ja, ya, nya (wahidiyat) dan ma, ga, ba, ta, nga (manusia sebagai cerminan Tuhan).**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X