Pertamina juga telah menyiagakan layanan dan fasilitas tambahan semasa Satgas Naru, yaitu 241 SPBU Siaga (di jalur lintas, daerah wisata, daerah konsentrasi Natal dan Tahun Baru), 10 SPBU Siaga di jalur tol, 91 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS).
Kemudian 59 titik kantong BBM SPBU, 13 unit Pertashop atau SPBU modular di jalur Tol Trans Jawa, serta lebih dari 923 agen dan 6.989 pangkalan LPG Siaga, layanan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) juga akan terus siaga memenuhi kebutuhan Avtur bagi seluruh maskapai penerbangan.
Di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Pertamina menambah layanan berupa 100 Motorist Pertamina Delivery Service dan 12 Kantong BBM berbentuk Mobil Tanki (Mobile Storage) se-Jatimbalinus yang akan siaga pada titik-titik rawan kemacetan, bencana dan konsentrasi pemudik serta destinasi wisata utama.
Kedua layanan tersebut untuk memangkas jarak supply dan mendekatkan energi ke konsumen.
“Selain itu kami menambah 10 Kiosk Modular Dispenser untuk 10 titik Rest Area yang tidak memiliki SPBU, menyiagakan 13 SPBU di Jalur Tol dan 1493 SPBU di Jalur Non Tol dan 1174 Agen LPG Siaga di Jalur Non Tol dengan menambah jam operasional mereka,” ujar Executive GM Regional Jatimbalinus Dwi Puja Ariestya.
Selama Nataru, diperkirakan kenaikan konsumsi BBM Gasoline sebesar 2,69% dari rerata normal harian 18.859 kilo liter. Sedangkan untuk Gasoil (diesel) turun sebesar 8,1% dari rerata normal harian 8.865 kilo liter dikarenakan adanya pembatasan perjalanan truk melintas pada masa nataru.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum Bun, Ini Lima Manfaat Makan Petai bagi Kesehatan Tubuh
Konsumsi Avtur untuk penerbangan naik sebesar 13,1 % dari rerata normal harian 2869 kilo liter seiring dengan frekuensi penerbangan yang meningkat.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan untuk menjamin kebutuhan layanan ke masyarakat tetap optimal, Pertamina mengoperasikan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC).
Itu merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Teminal BBM hingga ke SPBU yang disiagakan selama 24 jam.
“Melalui Command Center Pertamina bisa memonitor stok energi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga bisa dengan cepat mengantisipasi jika terjadi peningkatan konsumsi energi,” ujar Fadjar.
Fadjar menambahkan, selama masa Satgas Nataru, Pertamina terus berkoordinasi dengan instansi terkait meliputi Kementerian SDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia serta BUMN lainnya.
Artikel Terkait
Mantap! Di Penghujung 2023, Indonesia Ekspor Ayam Beku ke Singapura Senilai USD65.000
BNI Hadirkan Program Shooping Race sebagai Bentuk Apresiasi kepada Nasabah
TikTok Akuisisi Tokopedia, Nilai Investasinya Sentuh Rp23,53 Triliun, Tancap Gas di Harbolnas
PT KAI Gelar Promo 12.12, Tebar Diskon Gede Lebih dari 35.000 Tiket Libur Nataru, Berikut Daftar Lengkapnya
DAMRI Hadirkan Rute Baru AKAP Yogyakarta - Tangerang Via Jakarta, Tarifnya Cuma Segini
Menkeu Sri Mulyani: Indonesia Optimistis Capai Pertumbuhan Ekonomi di Level 5 Persen pada 2024