SENANGSENANG.ID - Perkembangan teknologi finansial di Indonesia semakin pesat, salah satunya ditandai dengan hadirnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Sistem pembayaran digital ini memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan memindai kode QR, sehingga lebih cepat, aman, dan efisien.
Sebagai produk keuangan masa kini, ada beberapa keunggulan dan risiko dari QRIS itu sendiri.
Baca Juga: Sleman Sabet Juara Umum di Cabor Taekwondo Porda DIY 2025
Berikut penjelasannya yang dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat sebelum sepenuhnya mengandalkan metode pembayaran digital ini.
Memudahkan Transaksi Sehari-hari
Dengan QRIS, masyarakat dapat melakukan pembayaran di warung kecil hingga pusat perbelanjaan besar tanpa perlu membawa uang tunai.
Cukup menggunakan aplikasi dompet digital atau mobile banking, transaksi bisa selesai dalam hitungan detik.
Beberapa brand populer seperti OVO, Dana, dan GoPay telah terintegrasi dengan QRIS untuk mempermudah penggunanya.
Mendorong Inklusi Keuangan
Baca Juga: Di Porda DIY XVII 2025, Sleman Juara Umum Cabor Judo
QRIS tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga pelaku usaha, terutama UMKM.
Dengan biaya transaksi yang rendah, pelaku usaha kecil bisa menerima pembayaran digital secara resmi tanpa harus membuka banyak akun di berbagai bank atau aplikasi.
Artikel Terkait
Penempel Stiker QRIS Palsu di Masjid Ditangkap! Raup Dana Rp13 Juta Seminggu, Pernah Kerja di Bank BUMN
Begini Modus Penempel Stiker QRIS Palsu, Tak Cuma di Masjid, Ini 38 Lokasi Kotak Amal yang Jadi Sasaran Pelaku
Gunakan Aplikasi QRIS, Risang Dapat Hadiah Motor dari BNI Tepat di Ultah ke-25
Ramai Wapres Gibran Bikin Konten Soal QRIS, Ceritakan Dulu Pedagang Repot Cari Kembalian
Transaksi QRIS Antarnegara di ASEAN Capai Rp1,66 Triliun hingga Juni 2025, Sektor Wisata Ikut Terdongkrak
QRIS Segera Bisa Dipakai di China, Berlaku Dua Arah Inbound-Outbound