SENANGSENANG.ID - PT Angkasa Pura/AP II (persero) berhasil membukukan kinerja positif pada 2022, meningkat hingga 54,55 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini didorong pemulihan sektor penerbangan dan pariwisata, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan penerbangan dan kesuksesan dalam menjalankan program efisiensi.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengungkapkan, secara kumulatif, 20 bandara AP II pada periode Januari - Desember 2022 melayani sekitar 62 juta penumpang atau lebih banyak 100 persen dari 2021 sebanyak 31 juta penumpang.
Sementara untuk jumlah pergerakan pesawat naik 40 persen menjadi 510.000 penerbangan dari sebelumnya 360.000 penerbangan.
Seiring dengan peningkatan lalu lintas penerbangan, AP II pada 2022 berhasil mencetak pendapatan Rp8,41 triliun atau meningkat signifikan 54,55 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp5,44 triliun.
Tumbuhnya pendapatan menopang peningkatan signifikan laba usaha menjadi Rp934,11 miliar dari sebelumnya negatif Rp2,52 triliun.
"Pada bottom line, AP II berhasil menorehkan laba bersih pada 2022 sebesar Rp91,90 miliar, dari sebelumnya pada 2021 masih negatif Rp3,79 triliun."
"Pencapaian pada 2022 ini adalah kali pertama AP II mencatatkan laba bersih sejak pandemi Covid-19 pada 2020," ujar Awaluddin pada Jumat 14 April 2023.
Adapun peningkatan penumpang dan penerbangan ini juga didorong pemulihan sektor pariwisata nasional.
Bandara AP II yang menjadi pintu masuk destinasi pariwisata antara lain Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung, lalu Bandara Raja Sisingamangaraja XII di Tapanuli Utara yang berlokasi sekitar 30 menit dari Danau Toba, kemudian Bandara Husein Sastranegara di Bandung, dan Bandara Minangkabau di Padang.
"Bandara Soekarno Hatta sebagai pintu utama Indonesia juga menerima kedatangan wisatawan mancanegara sebagai lokasi transit untuk kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata di dalam negeri," kata Awaluddin.
Cost Leadership
Sementara Direktur Keuangan AP II Hilda Savitri mengatakan, kinerja positif perseroan pada 2022 juga tidak lepas dari upaya pengendalian cost melalui program cost leadership.
"Melalui cost leadership, AP II dituntut untuk benar-benar efektif dan efisien guna mendukung pencapaian pendapatan (revenue). Cost yang dikeluarkan harus benar-benar tepat secara jumlah, waktu dan prioritas program. Pada tahun lalu AP II berhasil melakukan efisiensi beban usaha sebesar 5 persen dari 2021," kata Hilda.
Artikel Terkait
Pluang Dukung Penguatan Regulasi Pengelolaan Aset Kripto, Dimulai dari Regulator yang Mumpuni
Garda Medika dari Asuransi Astra Raih Marketeers OMNI Brands of The Year 2023, Beri Layanan Lewat Ragam Fitur
Kulo Nuwun Yogya, Dekoruma Buka Showroom Pertama di Yogyakarta Tawarkan Konsep Japanese Scandinavian
Sahamnya Kembali Anjlok! Tupperware Terancam Bangkrut, Emak-Emak Auto Sedih
Pabrik Kopi Kapal Api Dikabarkan Bangkrut hingga Rumah sang Bos Dijaga Polisi, Bengini Fakta Sebenarnya
Lebarkan Sayap dengan Konsep Baru, Dagadu Buka Gerai di Pakuwon Mall Jogja