Luthfi menambahkan, secara umum investasi di Jateng pada triwulan I 2025 hampir Rp21,5 triliun.
Investasi itu menambah perkembangan ekonomi di Jawa Tengah, sehingga bisa di atas nasional yaitu 4,98 persen.
Penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah juga paling banyak di Pulau Jawa, yaitu hampir 97.505 orang sampai Juni 2025.
Diharapkan, investasi dan kegiatan SGS itu dapat mendorong perkembangan usaha mikro menjadi kecil, sedang, bahkan skala nasional.
Baca Juga: Update Kasus Kematian Mahasiswa Unila: Polda Lampung Segera Bongkar Makam Pratama Wijaya
Ketua Panitia SGS 2025, Ferry S Indiarto, juga menyampaikan optimismenya dapat mencapai target Rp10 triliun dalam jangka waktu 1-31 Juli 2025.
Hal ini tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dan para pengusaha. Setidaknya ada 24.300 tenant yang bergabung dalam SGS 2025, termasuk pasar tradisional.
“Ini bukti inklusivitas ekonomi, yang mempertemukan pasar modern dan tradisional,” ujarnya.
Baca Juga: Curhat di Medsos, Donald Trump Merasa Telah Selamatkan Khamenei tapi Malah Dihujani Kebencian
Ditambahkan, SGS 2025 merupakan bentuk nyata strategi bersama untuk mempromosikan kawasan Soloraya, yang memiliki ketergantungan dan hubungan antarwilayah.**