Operasi Pasar Digelar di Kendal, Masih Ada Toko yang Timbun 19.000 Liter Minyakita dan Menjual Diatas HET

SENANGSENANG.ID - Dalam operasi pasar yang digelar Satgas Pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di wilayah Kendal menemukan salah satu toko yang menimbun Minyakita.

Tak tanggung-tanggung, toko yang berada di Terminal Waleri ini menimbun sedikitnya 19.000 liter Minyakita dan menjualnya diatas harga eceran tertinggi (HET).

Toko itu menjual per liternya Rp15.500 padahal seharusnya dijual Rp14.000 per liter.

Baca Juga: PT Djarum Gelar Pelatihan BUMDes Kudus ke-7, Gandeng Kemendes dan Pihak Swasta, Ini Tujuannya

Ketua Satgas Pangan Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagyo mengimbau para pedagang diminta untuk tidak menimbun minyak goreng merek Minyakita, dan tidak menjualnya dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).

Hal itu disampaikan Kombes Pol Dwi Subagyo, saat konferensi pers usai Operasi pasar di salah satu toko Terminal Weleri, Kamis 9 Februari 2023.

Disampaikan, pihaknya telah menemukan salah satu toko, yang di dalamnya terdapat 19.000 liter atau 17.000 kilogram Miyakita, dan masih sedikit yang didistribusikan kepada warga masyarakat.

Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Beri Gelar Kehormatan Doctor Honoris Causa kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot

Selain itu, lanjutnya, toko tersebut juga menjualnya di atas HET, dengan harga Rp15.500 per liter, padahal seharusnya Rp14.000 per liter.

Untuk itu pihaknya meminta pemilik toko untuk segera mendistribusikan minyak tersebut, dengan harga yang seharusnya.

“Namun, jika pemilik barang tidak melaksakannya, akan diberi sanksi. Yaitu dicabut izin usahanya,” tegasnya.

Baca Juga: PT Piaggio Indonesia Perluas Jaringan di Jakarta Barat dengan Pembukaan Dealer Motoplex 4 Brand Ketiga

Senada, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, meminta masyarakat untuk bersama-sama memantau penjualan minyak goreng Minyakita, yang melebihi harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah, agar harga minyak goreng benar-benar bisa stabil.

“Pada pendistribusian Minyakita ini, saya meminta kepada para pedagang minyak goreng untuk tidak ikut membeli, karena dikhususkan bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau pelaku UMKM,” pinta wabup.