Ketiga, aksara indah yang dihadirkan melalui kontemplasi suci berangkat dari ayat suci Alquran dalam pengembaraan batin perupa menginter pretasi objek formalnya sesuai dengan Khat.
Baca Juga: Pengancam Penembakan Capres Anies Baswedan Belum Tersangka, Pelaku Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Keempat, aksara sebagai representasi figur, sehingga ujud yang dihadirkan merupakan simbol-simbol batin hasil pencarian makna dan esensi dari sebuah bentuk atau figur tersebut.
Sementara itu, salah satu perupa asal Pendowoharjo Sleman, Chamit Arang mengungkapkan merasa bersyukur dapat mengikuti pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer tersebut.
Menurutnya, dari sekitar 110 seniman ada beberapa seniman terkenal seperti Gus Mus, Butet Kertaradjasa, I Gusti Nengah Nurata, Syaiful Adnan, Nasirun, Hendra Buana dan Budi Ubrux.
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus Seminggu Mulai Senin 15 Januari 2024 Gabungkan Bisnis dengan Kesenangan
“Masih banyak lagi seniman ternama lain asalnya dari Indonesia. Namun, tidak semua mengirimkan karya kaligrafi untuk diikutkan bursa,” ungkap Chamit.
Ia sendiri, lanjutnya, membawa satu karya kaligrafi huruf Jawa dan diberi judul Wayange Gusti. Ukuran karya 50x60 cm, dengan media akrilik di kanvas.
“Dalam pameran Kaligrafi Batik dan Kaligrafi Kontemporer di Leman Art House Kalasan, Sleman, saya termasuk yang tak membawa karya kaligrafi untuk diikutkan bursa,” ungkap Chamit.**
Artikel Terkait
Pameran Seni Rupa Bertajuk Burza Miracle Art Journey Digelar Selama Dua Bulan di Burza Hotel Jogokaryan
Kelompok Parkiran Gelar Pameran Seni Rupa di Asmara Art & Coffe Shop Tirtodipuran Jogja
Menembus Batas, Pameran Seni Rupa Transboundary Alumni Desain Interior ISI Yogyakarta di Gallery Kopi Macan
Kelompok Pa Pat 1 Gelar Pameran Seni Rupa Ribet Ora Ruwet di Tembi Rumah Budaya
Pameran Seni Rupa Amongpraja: Amongjiwa di Pendhapa Art Space, Peringati Sejarah-Sejarah Keistimewaan DIY
Suluh Sumurup Art Festival, Lebaran Seni Rupa Disabilitas Bertajuk Gegandengan di Taman Budaya Yogyakarta