Meet The Artist Nicholas Saputra dan Happy Salma hingga Pertunjukan Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan, Warnai ARTJOG 2024

photo author
- Minggu, 25 Agustus 2024 | 19:00 WIB
Didik Nini Thowok dalam interpretasi Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan. (Dok. ARTJOG 2024)
Didik Nini Thowok dalam interpretasi Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan. (Dok. ARTJOG 2024)

SENANGSENANG.ID - Festival, pameran dan pasar seni rupa kontemporer tahunan ARTJOG masih berlangsung hingga 1 September 2024 mendatang di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta.

Setiap tahunnya, ARTJOG selalu berusaha menyediakan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan seni di Indonesia, bukan hanya dalam ranah seni rupa, tapi juga bentuk kesenian yang lain.

Komitmen ARTJOG untuk menjadi ruang pertemuan antara seni, dalam hal ini seni pertunjukan, dengan masyarakat pada tahun ini diwujudkan melalui program performa ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation.

Baca Juga: Partai Hanura Gelar Sosialisasi dan Konsolidasi Dukungan Paslon Samani-Bellinda di Pilkada Kudus 2024

“Dari tahun ke tahun ARTJOG telah menjadi ajang bagi seniman rupa dan juga seniman panggung untuk menampilkan hasil karyanya ke hadapan para pengunjung yang juga memiliki kecintaan tinggi dengan seni," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

"Sejak 2019, Bakti Budaya Djarum Foundation telah bekerja sama dengan ARTJOG untuk menyediakan ruang bagi seniman-seniman muda di Indonesia dalam upaya menciptakan ekosistem seni pertunjukan yang kreatif dan mandiri," imbuhnya.

Ditambahkan Renitasari, melalui program performa ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation yang dihadirkan tahun ini, membuka kesempatan bagi para pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan para seniman, memahami proses kreatif, dan mendengar langsung cerita di balik karya-karya mereka.

Bambang Toko Witjaksono, Nicholas Saputra, dan Iwan Yusuf.
Bambang Toko Witjaksono, Nicholas Saputra, dan Iwan Yusuf. (Dok. ARTJOG 2024)

Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi dan memperkaya wawasan budaya penonton, sehingga dapat mendorong kreativitas para seniman muda dan memperkuat ekosistem seni di Indonesia.

CEO dan Founder ARTJOG, Heri Pemad menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation kepada ARTJOG selama ini. Menurutnya, hal ini merupakan langkah konkret dalam membangun infrastruktur seni dan budaya.

“Sebuah peristiwa budaya ketika mendapatkan kesempatan dan semangat yang sama dari relasi, partner, atau dari siapapun rasanya seperti mendapatkan kawan satu frekuensi," ungkap Heri Pemad.

Baca Juga: Buktikan Keperkasaannya, Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2024 Seri Ketiga di Jogja

"Tentu kerja sama ini sangat membahagiakan di tengah kondisi kemandirian sekaligus keterbatasan dari teman-teman seniman dan penyelenggara event seni dan budaya. Dukungan ini juga menguatkan landasan kita; bahwa memajukan seni dan budaya adalah tanggung jawab bersama,” tandasnya.

Kemitraan antara ARTJOG dan Bakti Budaya Djarum Foundation tahun ini juga hadir dalam presentasi karya instalasi mix-media hasil kolaborasi antara Nicholas Saputra, Happy Salma, almarhum Gunawan Maryanto, dan Iwan Yusuf yang berjudul Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan.

Karya ini merupakan alih wahana dari buku tafsir dan terjemahan Serat Centhini yang dilakukan oleh Elizabeth D. Inandiak dan diterbitkan pada tahun 2002.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X