Review Speak No Evil, Jangan Nonton Film Ini Sendirian Jika Tak Berani Menerima Teror Paling Mengerikan

photo author
- Sabtu, 14 September 2024 | 14:58 WIB
Salah satu adegan film Speak No Evil. (jadwalnonton.com)
Salah satu adegan film Speak No Evil. (jadwalnonton.com)

Speak No Evil memang mampu menimbulkan perasaan tidak nyaman hanya lewat berbagai situasi-situasi yang tidak mengenakkan, yang pada akhirnya mengarah pada pengungkapan yang mengerikan di akhir film.

Baca Juga: Realme 13 Pro Series 5G Meluncur di Indonesia Tanggal 19 September 2024, Intip Spesifikasi Gahar dan Harganya

Pada babak pertamanya, film ini terasa seperti film drama bernuansa thriller.

Sejak awal, penonton sudah diberi kesan bahwa ada yang salah dengan karakter Paddy, namun penonton hanya bisa menduga-duga.

Pengaturan dalam babak pertama jelas terasa begitu intens berkat hadirnya musik latar yang juga membuat kita merasa tak nyaman mendengarnya.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Bullying Terhadap Siswa di SMK Gorontalo, Potret Buruk Kasus Perundungan di Sekolah

Lalu, di babak kedua, penonton akan mulai dibuat semakin tidak nyaman dan berharap agar Ben sekeluarga segera pergi dan meninggalkan kediaman Paddy.
Namun kita tentu tahu bahwa ketidaknyamanan ini belum cukup untuk disebut sebagai 'horor'.

Oleh sang sutradara, kita semua tetap akan dibuat penasaran menunggu datangnya babak ketiga, di mana film ini mulai berubah sepenuhnya menjadi horor yang semakin gelap.

Meskipun secara narasi, film ini terasa mulus-mulus saja, bukan berarti Speak No Evil bersih dari plot hole.

Baca Juga: HP Realme Narzo 70 5G Terbaru Sudah Dirilis, Dibanderol Segini Intip Spesifikasi Bandelnya

Ada satu-dua kejanggalan minor dan ketidaklogisan keputusan yang diambil oleh beberapa karakternya.

Boleh jadi dari beberapa penonton memiliki harapan-harapan sekaligus mempertanyakan keberanian karakter Ben sebagai sosok laki-laki kepala keluarga dan menganggapnya sebagai kecacatan logika.

Namun, sang penulis skenario bisa saja berkilah bahwa hal di atas tadi cukup wajar, mengingat beberapa dari kita mungkin pernah mendengar tentang respons psikologis umum ketika seseorang dihadapkan dengan situasi berbahaya: flight or fight. Lari atau melawan.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: jadwalnonton.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X