Hibur Warga Sleman, Perkumpulan Seni Srandhoel Raos Ngayogyan Pentaskan 'Bagenda Ngumar Madep Keblat'

photo author
- Selasa, 24 September 2024 | 16:12 WIB
Srandhoel Raos Ngayogyan dalam pentas srandul berjudul Bagenda Ngumar Madep Keblat. (Istimewa)
Srandhoel Raos Ngayogyan dalam pentas srandul berjudul Bagenda Ngumar Madep Keblat. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Manuskrip tulis tangan berhuruf Jawa berupa Serat Ambiya menjadi penjelmaan dalam pentas seni srandul berjudul, Bagenda Ngumar Madep Keblat di Teater Terbuka Youth Center Sleman, belum lama ini.

Pentas srandul yang diprakarsai Perkumpulan Seni Srandhoel Raos Ngayogyan tersebut dalam rangka branding digitalisasi manuskrip dan merupakan interpretasi dari manuskrip Serat Ambiya.

Artinya pula, merupakan aspek pemanfaatan manuskrip sebagai sumber referensi cerita.

Baca Juga: Mafindo Yogyakarta Tular Nalar Sekolah Kebangsaan Bareng Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia UMBY

Hadir menyaksikan pertunjukan, Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga dan Seni (Atlas), Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman, Ignatius Eko Ferianto mewakili Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman.

Ada pula, anggota DPRD Sleman Syukron Arif Muttaqin, sejumlah seniman dan budayawan serta beberapa tokoh masyarakat.

Menurut Eko Ferianto, pementasan srandul tersebut bisa memberi banyak manfaat dan penting dilaksanakan secara berkala.

Baca Juga: Cerita Firnando Ganinduto Tolak Gaji Puluhan Juta di Amerika demi Bisa Mengabdi untuk Indonesia

Terutama dalam mendukung objek pemajuan kebudayaan yang terdapat di Sleman.

“Adanya manuskrip dan pementasan seni srandul akan dapat pula menjadi tolak ukur perkembangan seni budaya maupun sastra di Sleman, Yogyakarta, bahkan Indonesia,” paparnya dalam rilis diterima Senangsenang.id, Selasa 24 September 2024.

Sedangkan Syukron menjelaskan, pementasan seni srandul tersebut pas pula masih dalam suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Begini Cerita Warga Soal Tempat Perjudian Berkedok Rumah Karaoke yang Digrebek Polisi di Anjasmoro Semarang

Suatu hal disyukuri, sebutnya, secara turun-temurun terkait seni srandul masih dapat tetap dilestarikan.

Misalnya, pengetahuan terkait seni tersebut disampaikan antar generasi melalui metode tulis berupa Serat Ambiya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X