Berkumandang Sambut Ramadan, Single Pekik Hening di Lantang Angan Lengkapi Album Rangkai

photo author
- Senin, 3 Maret 2025 | 17:45 WIB
Grup musik Rangkai merilis single Pekik Hening di Lantang Angan. (Foto: podcastpinggirel)
Grup musik Rangkai merilis single Pekik Hening di Lantang Angan. (Foto: podcastpinggirel)

Bukan lantas terbatasi akan nasehat apalagi syariat, album ini adalah biskuit pendamping kopi pahit yang bernama jalan hidup.

Baca Juga: 'Pray for Puncak' Menggema di Medsos usai Insiden Banjir Bandang Kawasan Bogor, Begini Kata BPBD hingga Bupati Rudy Susmanto Soal Evakuasi Warga

Atau justru sebaliknya, inilah kopi pahit pendamping biskuit manis bernama kesenangan hidup. Menerima hidup apa adanya. Serba berkecukupan.

Layaknya kebahagiaan, ketenangan jiwa pun harus diraih dan diupayakan dari dalam diri. Salah satunya lewat penerimaan jalan hidup.

Maka, diputuskanlah pada bulan Ramadan 2025 Pekik Hening di Lantang Angan ditayangkan secara luas di semua gerai musik digital untuk seksama diperdengarkan.

Baca Juga: Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi Dex Series, Sementara Pertamax Segini Harganya

Satu nomor andalan yang ditawarkan saat peluncurannya yaitu “Selam Hati Sulam Diri”.

Sebuah lagu hasil kolaborasi dengan Endah Widiastuti, vokalis Endah N Rhesa.

Menurutnya, ketika Rangkai mengajak saya untuk mengisi vokal untuk lagu Selam Hati Sulam Diri, tentu saja saya langsung menyanggupi karena sudah mendengar materi albumnya yang konseptual.

Proses rekamannya juga menyenangkan karena saya diberi kebebasan untuk improvisasi mencari nada dalam merespon melodi vokal Bimo.

Trio Rangkai, yaitu Mirza (Gitar Klasik) dan Rai (Kontrabas) dan Bimo (Vokal, Gender/gamelan Jawa).
Trio Rangkai, yaitu Mirza (Gitar Klasik) dan Rai (Kontrabas) dan Bimo (Vokal, Gender/gamelan Jawa). (Foto: podcastpinggirel)

"Lagu ini memiliki kesan tersendiri di hati saya karena lirik dan bunyi Rangkai yang menarik,” beber Mirza Elba Febrian.

Nomor-nomor track dalam album ini disusun berdasarkan 6 masa penciptaan di Al-Quran, yaitu:

1. Ledakan pertama dan munculnya cahaya (Api, Kejora Cinta),
2. Jagad mengembang (Ruang, Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata),
3. Unsur alam mulai menemukan bentuknya (Isyarat Hawa, Puan Kau Beri Nyawa),
4. Benturan alam raya (Pertengkaran, Tabir),
5. Alam mulai stabil (Selam Hati Sulam Diri), dan
6. Alam regenerasi (Seberang Fana).

Baca Juga: Refleksi Puasa Sampah Gusdurian, Membangun Kepedulian Umat Lintas Iman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X