SENANGSENANG.ID - Menikmati pameran seni rupa dengan bertajuk 'Pasar Malam' memang terasa bedanya.
Dalam pameran ini kita disuguhkan keindahan rupa terkait permainan, hiburan rumah hantu, tongsetan, ombak banyu, orang jual benda-benda, pedagang mainan anak-anak, penjual makanan dan suasana gebyar musik hingar bingar sebagaimana Pasar Malam.
Sehingga, pengunjung yang menyaksikan puluhan karya seni rupa yang dipajang dapat menemukan suasana beragam hiburan, hiruk pikuk keramaian yang merakyat.
Baca Juga: Muncul Isu Keretakan dengan Presiden Donald Trump, Begini Respons PM Israel Benjamin Netanyahu
Selain itu, juga dapat melihat dokumentasi audiovisual menggunakan layar tentang suasana kehidupan Pasar Malam.
Pameran kelompok ini diselenggarakan Krack Studio Jogja bersama 16albermarle Australia, bertajuk ‘Pasar Malam’ menampilkan karya cetak saring berukuran besar oleh 15 seniman Indonesia dan Australia yang mengeksplorasi daya tarik transgresif dari pasar malam Indonesia.
Pameran digelar di Pendhapa Art Space (PAS) Jalan Lingkar Selatan, Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul berlangsung 15 hari sejak Rabu 14 Mei hingga Rabu 28 Mei 2025, terbuka untuk umum.
Baca Juga: Marketplace Mider Diluncurkan: Platform Digital Lokal untuk Revitalisasi Pasar Kliwon Kudus
Sedangkan 15 seniman Indonesia dan Australia yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah Alfin Agnuba, Amina McConvell, Enka Komariah, Ida Lawrence, Ipeh Nur, Jumaadi, Leyla Stevens, Malcolm Le Smith, Prihatmoko Moki, Restu Ratnaningtyas, Rizki Maulana, Rudi Hermawan, Tamarra, Timoteus Anggawan Kusno, Tobias Richardson.
Pengunjung dapat melihat beragam karya lukisan diantaranya berjudul Roda Roda Gila - 2024, Pasar Malam Jumat Kliwon - 2024, Gerobak Pikul, Rajah - 2024, Pasar Senthir - 2024, Sekaten - 2025, Witnes - 2024, Silencio - 2024, Prajurit Jaga Malam - 2024, Mystical Object: Whispering in the Midst ot the Crowd dan masih banyak yang lain.
Rudi Hermawan, selaku Printmaker dan peserta pameran mengatakan, karya-karya dalam pameran ini banyak merujuk pada mistisisme, mitologi, ritual dan menggambarkan suasana Pasar Malam.
Bagi sebagian seniman, pameran ini menceritakan kisah-kisah yang selama ini disembunyikan dari narasi nasional bagi sebagian lainnya, pameran ini tentang mengejar apa yang mereka yakini benar di tengah dunia yang meyakini sebaliknya.
"Bagi sebagian lagi, pameran ini berarti memetakan medan gelap dunia batin atau psikologis kita," katanya.
Artikel Terkait
Pameran dan Pentas Seni AFC 2024 di TBY: Bukti Membanggakan Totalitas Anak-Anak Berkesenian
Pameran Seni dan Malam Apresiasi Sastra UNSTRAT di Pendhapa Art Space: Ada Karya Jokpin Menjelma Jadi Seni Instalasi
Pameran Batik Kontemporer Corak Puan Karya Made Gadis dan RR Nadia Marfath Digelar di RuangDalam Art House
Siswa SMSR Yogyakarta Pameran Tugas Akhir 'Swarupa Ananta' di Pendhapa Art Space
2 Karya Mahasiswa DKV ISI Surakarta Lolos Pameran Poster Internasional 2025 Fabric of Family di Irak
Pameran Tugas Akhir SMKN 2 Sewon Bantul Sukses Digelar di Pendhapa Art Space