Benang Kusut Royalti Lagu di Indonesia: Industri Musik Tanah Air Geger, Pelaku Usaha Ikutan Cemas

SENANGSENANG.ID - Polemik royalti lagu di Indonesia masi memicu perdebatan di kalangan musisi Tanah Air hingga hari ini.

Tak hanya kusut di dunia musik, pelaku usaha ikut merasa cemas dan bertanya-tanya tentang hak dan kewajiban mereka dalam pembayaran royalti musik di tempat usahanya.

Fenomena dalam kurun waktu 2 minggu ke belakang, memperlihatkan banyak restoran atau cafe yang sengaja mematikan musik di tempat usahanya karena takut terjerat kewajiban membayar royalti.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Ada Pihak yang Menganggap Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta Sekarang Sudah Tak Relevan

Terkait hal itu, muncul anggapan masalah ini tak akan selesai tanpa keterbukaan data dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) hingga revisi aturan yang tumpang tindih

Lantas, bagaimana awal mula polemik royalti musik yang kini dikhawatirkan akan memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap industri musik Tanah Air?

Usut punya usut, awal mula kisruh royalti mencuat ke permukaan, setelah kasus lagu 'Bilang Saja' karya Ari Bias yang dipopulerkan Agnez Mo.

Baca Juga: IHSG Melemah Tipis 0,06 Persen di Sesi Pertama, Sempat Sentuh 8.000 saat Pidato Prabowo di MPR

Kasus Lagu Bilang Saja - Januari 2025

Dalam kasus ini, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 30 Januari 2025 lalu, memutuskan Agnez Mo harus membayar Rp1,5 miliar kepada Ari Bias karena dianggap menggunakan lagu tersebut tanpa izin.

Perihal itu, Agnes Monica bahkan pernah menjelaskan dirinya tidak pernah dihubungi secara langsung oleh pihak penggugat, Ari Bias.

Baca Juga: Stok Pertalite di Rembang Aman, Pertamina Imbau Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

"Saya enggak dihubungi secara langsung. Kan saya juga pas pertama kali ketemu Ari Bias, I was sixteen years old (usia masih 16 tahun)," ungkap Agnes Monica dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier pada yang tayang pada Februari 2025 lalu.

Agnes Monica menambahkan, selama ribuan pertunjukan yang dijalaninya, urusan izin dan pembayaran royalti selalu ditangani oleh pihak penyelenggara acara.