Penampilan mereka menghadirkan perpaduan gamelan, suling, dan kendang dengan beat elektronik serta tekstur sintetis.
Catheryn Andi Latief, staf pengajar IFI yang terlibat dalam proyek, menegaskan musik adalah bahasa universal.
Baca Juga: Tiga Wakil Indonesia Melaju ke Semifinal Wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025
“Setiap komposisi membawa cerita, tekstur, dan emosi yang mencerminkan perjalanan para musisi selama residensi,” ujarnya.
Rangkaian Tur Lintas Kota
Setelah Jakarta, Suarajiwa melanjutkan tur ke Bogor (8/11), Bandung (9/11), kembali ke Jakarta di French School (10/11), lalu tampil di Titikoempoel Bandung (12/11) dan Jazz Universe (14/11).
Tur berlanjut ke Yogyakarta dalam gelaran Ngayogjazz (15–16/11), sebelum ditutup di Semarang pada acara (DI(E)GITAL III x WMS), 17 November 2025.
Informasi lengkap mengenai tur dapat diakses melalui akun Instagram resmi @suarajiwa.project.
Rencana Dibawa ke Prancis
Sebagai penutup, Olivier Bertholet menyebut proyek ini akan berlanjut ke Prancis.
“Tahun ini kita berada di Indonesia, tetapi tahun depan kita akan menyambut seluruh tim Indonesia di Korsika untuk melanjutkan kolaborasi dan memperkenalkannya kepada publik pulau kami,” katanya.**
Artikel Terkait
Gelar Intimate Showcase, Jalesdeva Refleksikan Perjalanan Bermusik
Saemen Fest 2025 Umumkan Line Up Komplit: dari Majelis Lidah Berduri hingga Hindia
8TUALLY dan PSM UGM Luncurkan Video Musik 'Melodi Nusantara' di Hari Sumpah Pemuda
Soraya Intercine Films Hidupkan Kembali Superhero Klasik Indonesia, Labah-Labah Merah
Alaska Sirait Rilis 'Good For You', Lagu Reflektif tentang Perpisahan dan Pertumbuhan
Monoplay 'Melati Pertiwi' Siap Tampil di GKJ, Angkat Kisah Enam Pahlawan Perempuan Indonesia