Sementara Patub Letto mengingatkan, “Namanya Jogja Hanyengkuyung Sumatra. Jadi jangan datang dengan niat menonton konser, tapi dengan niat berbagi. Kalau bawa uang sedikit, lebih baik tidak usah masuk. Kalau bawa banyak, barokah—nonton sambil berbagi rasa.”
Baca Juga: Perjuangan Petani Durian Sumatra: Memikul Hasil Panen di Tengah Jalan Putus Pascabencana
Heru Shaggydog menambahkan, “Jogja Hanyengkuyung Sumatra adalah bentuk kepedulian dari Jogja untuk saudara-saudara di Sumatra. Musik hadir sebagai pengikat empati. Semoga energi baik ini benar-benar sampai dan memberi manfaat.”
Donasi dan Penyaluran
Masyarakat dapat berpartisipasi dengan membeli tiket donasi mulai dari Rp50.000 melalui platform Artatix.
Baca Juga: Derita Warga Bireuen Pascabanjir Bandang: Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai
Untuk institusi, perusahaan, dan komunitas, tersedia kanal khusus di bawah naungan platform Jogja Nyengkuyung.
Ketua pelaksana Ganesya menegaskan seluruh hasil donasi akan disalurkan melalui Masjid Jogokariyan, yang sejak awal telah membuka posko kemanusiaan di Sumatra.
Konser amal ini membuktikan bahwa musik mampu menjadi medium solidaritas. Dari Jogja, doa dan donasi mengalir ke Sumatra, menguatkan mereka yang tengah berjuang.
Baca Juga: Anak-anak Aceh Tetap Semangat Belajar di Sekolah Darurat Pascabanjir
Di balik dentuman drum dan alunan gitar, tersimpan pesan sederhana: kebersamaan adalah kekuatan terbesar untuk memulihkan harapan.**
Artikel Terkait
Cherrypop 2026 Umumkan Lineup Fase Pertama dan Commission Artist, Tiket Presale 1 Dibuka 25 November 2025
Ndarboy Genk dan Fauzi Haidi Tampil di Festival Indofair 2025 Suriname, Bukti Inklusivitas Musik Indonesia
Rembulan di Atas Borobudur, Pameran Seni Nusantara di Magelang Hadirkan Keheningan dan Keindahan
Tinggal Meninggal Raih 5 Penghargaan di JAFF 2025, Debut Kristo Immanuel Jadi Sorotan
Movie Day - Layar Tancap, Meriahkan Hakordia 2025 di Sleman, Film Pendek Angkat Isu Korupsi Sehari-hari
Kontroversi Donasi Rp10 Miliar: Ferry Irwandi Santai Hadapi Sindiran Anggota DPR