SENANGSENANG.ID - Populasi perupa perempuan di Indonesia jumlahnya tidaklah sebanyak perupa pria, terlebih yang namanya menonjol dan dikenal sebagai pelukis kesohor di jagat seni rupa.
Terlepas dari jumlah populasi tersebut, peran dan pergerakan pelukis perempuan jelas tak bisa dilepaskan dari perjalanan seni rupa Indonesia hingga kini.
Semakin banyak pula pelukis perempuan lahir, baik itu berlatar belakang pendidikan seni rupa, pun mereka yang berangkat secara otodidak atau pun hobi.
Bahkan karya-karya pun layak diapresiasi dan menjadi bagian dari gaung riuhnya perkembangan seni rupa Indonesia.
Hal inilah yang tersirat dari Pameran Besar Seni Rupa Tingkat Nasional #5 bertajuk 'Manifestasi' besutan Lintas Batas Komunitas Perempuan.
Pameran Manifestasi digelar di Pendhapa Art Space, Ring Road Selatan, Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta pada 3 - 9 Maret 2024.
"Saya selalu kagum dengan perempuan-perempuan yang berkarya, karena kalau perempuan berkarya berarti ia adalah perempuan yang dapat mengatur bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga mata hatinya untuk orang lain," demikian diungkap Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Sp.OG(K)., Ph.D, Rektor Universitas Gadjah Mada, yang didaulat membuka pameran Manifestasi pada Minggu 3 Maret 2024 sore tadi.
Dijelaskan Ova Emilia, seniman yang dapat menuangkan ide-idenya di dalam kanvas itu luar biasa.
Ia berharap para seniman yang bergabung dalam pameran ini terus berkarya dan memberi warna bagi dunia seni lukis di Indonesia.
Baca Juga: Tangani Stunting pada Anak, Pemkab Wonosobo Andalkan Tiga Program Ini
Turut mendampingi Ova Emilia membuka pameran, Istri Duta Besar Indonesia Untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Wiwik Oratmangun.
Sebanyak 111 karya rupa dari 108 pelukis perempuan dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan dalam event pameran besar kali ini.