Lewat riset dan pendekatan ke masing-masing karakter, diceritakan bahwa para karakter ini berasal dari berbagai rentang usia anak-anak dan mempelajari hal yang sama di sekolah Baby Zu.
Baca Juga: Djarum Foundation Tanam 25.194 Trembesi untuk Dukung Infrastruktur Berkelanjutan di Jalan Tol
Studio ini mengaku paling sulit mengembangkan cerita episodik yang menuntut para tokoh untuk bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah hewan tersebut.
“Dalam cerita episodik setiap tokoh terlibat dalam sebuah kasus yang berusaha mereka pecahkan. Membuat cerita secara utuh tanpa menghilangkan karakteristik tiap tokoh menjadi tantangan besar bagi kami, karena kami berupaya keras untuk menghadirkan tokoh yang terasa dekat di hati setiap anak-anak Indonesia,” ujar Mocca Studio.
Selain cerita episodik, Baby Zu juga sudah menyiapkan lagu orisinil dan lagu klasik anak-anak Indonesia lewat konten mereka.
Lagu orisinil yang hadir di Baby Zu dibuat oleh musisi bernama Om Moe di mana ia telah menghasilkan album pertama Baby Zu berjudul “Hujan Turun” yang berisikan 12 laguanak-anak.
Proyek pembuatan lagu yang telah dimulai sejak 2023 ini telah menghasilkan lebih dari 80 lagu anak yang diproduksi secara bertahap dengan bantuan musisi independen asal Malang yakni Monohero.
Semua produksi kreatif dari Baby Zu mulai dari scriptwriter, dubber dan animasi dilakukan di Malang dengan bantuan tim marketing dari Surabaya dan Jakarta (Nila Outbond).
Apabila konten perdana Baby Zu diterima dengan baik oleh khalayak, studio ini juga akan terus mengembangkan konten edukatif dengan makin banyak karakter yang siap ditampilkan.
Saksikan keseruan Baby Zu lewat kanal resmi di Youtube dan ikuti media sosialnya di @babyzu.official.**