SENANGSENANG.ID - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, langkah Presiden Prabowo Subianto untuk mengumpulkan jajaran kabinetnya dan menerima pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan karakter kepemimpinan para pejabat hingga memperkuat kerja tim.
Dengan demikian, lanjut Fahmi, jajaran Kabinet Merah Putih dapat siap dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkembang begitu cepat.
“Pelatihan di lingkungan militer diharapkan dapat meningkatkan karakter kepemimpinan para pejabat, memperkuat kerja tim, dan menyiapkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan dengan cepat dan efektif,” jelas dia kepada wartawan, Senin 21 Oktober 2024.
Baca Juga: Sukses di Ternadi Bike Park Kudus, Rendy Sanjaya Incar Podium di Batu untuk Raih Juara Umum IDH 2024
Fahmi lantas mengungkap bahwa sejumlah negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang dan Australia, juga telah mengimplementasikan pendekatan serupa dan hal tersebut tidak mengarah pada militerisme.
“Misalnya, di Amerika Serikat, para pejabat sipil dan bahkan anggota Kongres dapat mengikuti program pelatihan di institusi seperti National Defense University dan US Army War College. Proses ini tetap berada dalam kerangka demokrasi yang kokoh, di mana kontrol sipil atas militer tetap dipertahankan,” ungkap Fahmi.
Contoh lainnya yaitu para pejabat sipil di Korea Selatan yang turut dilibatkan dalam pelatihan di lembaga-lembaga militer, seperti Korea National Defense University.
Baca Juga: Ramalan Bintang Aquarius Selasa 22 Oktober 2024, Bersikaplah Lebih Terbuka kepada Orang Lain
Meskipun demikian, kontrol sipil dan supremasi demokrasi tetap menjadi prinsip utama yang dipegang teguh.
Selanjutnya adalah Jepang dan Australia. Kedua negara ini juga menerapkan pendekatan serupa, di mana pelatihan untuk pejabat sipil di akademi pertahanan difokuskan pada peningkatan koordinasi dan respon terhadap krisis.
Fahmi menyebut, pengalaman dari negara-negara tersebut menunjukkan bahwa pelatihan di lembaga militer tidak secara otomatis mengarah pada militerisme.
Baca Juga: Ramalan Bintang Pisces Selasa 22 Oktober 2024, Ajaklah Teman Dekat Jalan-jalan Sebentar Bersama
“Sebaliknya, saya kira justru menunjukkan bahwa pelatihan di lembaga militer dapat memperkuat kapasitas respons pemerintah terhadap tantangan keamanan, memperkuat ketahanan nasional, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih terinformasi, dengan tetap menjaga nilai-nilai demokrasi,” sambung dia.
Melalui pendekatan ini Fahmi meyakini, Presiden Prabowo ingin membentuk kabinet yang lebih solid dan siap menghadapi tantangan, dengan cara yang tegas serta terstruktur, namun tetap adaptif terhadap dinamika yang ada.
Artikel Terkait
Prabowo Gercep Langsung Bentuk Kabinet Merah Putih Berikut Nama-Namanya, Pengamat: Betulan Gaspol Kerja
Presiden Prabowo Resmi Lantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih di Istana Negara
Kabinet Merah Putih Prabowo Bukan yang Tergemuk, di Indonesia Pernah Ada Kabinet dengan 132 Anggota
Mengintip Wajah Lama yang Kembali Hiasi Kabinet Prabowo, Ternyata Ada yang Usianya Setara dengan Gibran
Tak Lagi Jadi Menko, Inilah Jabatan Luhut di Kabinet Merah Putih Prabowo: Ternyata Ada Kisah di Balik Peran Barunya
Prabowo Kemahkan Anggota Kabinet di Magelang, Pengamat: Pendekatan Kedisiplinan dan Ketangguhan