SENANGSENANG.ID - Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Beijing Capital International Airport dalam kunjungan pertamanya ke China dalam rangkaian lawatan perdananya ke sejumlah negara.
Presiden Prabowo disambut meriah dengan prosesi jajar kehormatan pada pukul 18:27 waktu setempat atau pada pukul 17:30 WIB, Jumat 8 November 2024.
Pejabat tinggi China yang menyambut kedatangan Prabowo di antaranya Menteri Pertanian China Han Jun, Dubes RI Beijing Djauhari Oratmangun, Atase Pertahanan Beijing Brigjen TNI (Mar) Benny P. Nadeak, dan Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong.
Prabowo kemudian bersalaman dengan mereka dan menerima karangan bunga sebagai tanda penghormatan kedatangannya di Beijing.
Lawatan Prabowo di China ini untuk memenuhi undangan dari Presiden China Xi Jinping.
“Pada hari ini saya beserta delegasi dari pemerintah RI akan melakukan kunjungan ke luar negeri. Pertama memenuhi undangan dari Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT),” kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta sebelum take off menuju Beijing.
Selain China, kunjungan kenegaraan akan dilakukan ke sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat, Peru, Brazil, Inggris, dan beberapa negara Timur Tengah.
Lawatan itu bertujuan membahas isu-isu strategis seperti ekonomi global dan geopolitik.
"Peranan dan sikap Indonesia sangat dinantikan oleh berbagai pihak. Ini merupakan kehormatan bagi kita, dan kami akan menjaga hubungan baik dengan semua negara," ujar Presiden Prabowo, dikutip dari keterangan BPMI Setpres.
Artikel Terkait
Menko Polkam Bentuk 7 Desk untuk Dukung Program Prioritas Prabowo, dari Desk Pilkada hingga Judol
Prabowo Hapus Utang Macet UMKM Petani-Nelayan: Negara Ingin Muluskan Usaha Mereka
Prabowo Ucapkan Selamat ke Trump, Tekankan Perdamaian dan Stabilitas Dunia
Prabowo Tegaskan Jajaran Kabinet Tak Main-Main Atasi Judi Online, Narkoba, Penyelundupan, dan Korupsi!
Belum Sebulan, Ini 3 Catatan Mahfud MD Soal Pemerintahan Prabowo: Salah Satunya Kabinet Merah Putih yang Bermasalah
Presiden Prabowo Subianto Memulai Kunker Luar Negeri Perdananya, Fokus Diplomasi Ekonomi dan Geopolitik