SENANGSENANG.ID - Program Skrining Kesehatan dan Pengentasan Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menjadi bagian dari misi ‘Asta-Cita’ pemerintah saat ini, khususnya dibidang kesehatan.
Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan Program Skrining Kesehatan dan Pengentasan TBC di Indonesia.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Kesehatan Dante Harbuwono saat meninjau layanan deteksi dini stunting melalui pemeriksaan rutin berat badan bayi dan balita di Puskesmas Krembangan Selatan, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis 5 Desember 2024.
Dante mengatakan angka stunting di Indonesia saat ini masih mencapai 21,5 persen.
Meskipun belum mencapai target, Kementerian Kesehatan masih terus berupaya untuk menurunkan angka stunting.
“Skrining berat badan bayi dan balita juga sama pentingnya. Bayi dan balita yang berat badannya tidak naik memiliki peluang terkena tuberkulosis (TBC)," kata Dante.
Apalagi, lanjutnya jika bayi tersebut ada dilingkungan orang dewasa yang positif TBC maka harus segera diperiksa lebih lanjut supaya lebih cepat diketahui.
Wakil Menkes juga menekankan pentingnya deteksi dini pada stunting.
"Hal ini karena stunting berhubungan erat dengan kecerdasan. Perlu kolaborasi lintas sektor untuk mempersiapkan generasi bebas stunting demi terwujudnya Indonesia Emas 2045 pada masa mendatang," tandasnya.
Lebih lengkap tentang Tuberkulosis, dan kesehatan bayi bisa dikonsultasikan melalui http://idiwoha.org. **
Artikel Terkait
Ini Rekomendasi Cara Pemberian ASI Perah Menurut Direktur Gizi dan KIA Kemenkes
Kemenkes: Waspada DBD di Musim Kemarau, 621 Kasus Demam Berdarah Berujung Kematian
Mpox Butuh Pengobatan Simptomatik dan Antivirus, Bukan Sekadar Istirahat! Begini Penjelasan Kemenkes
Awas! Penggunaan Antibiotik tak Bijak Picu Meningkatnya Resistensi Antimikroba di Indonesia, Begini Penjelasan Kemenkes
Hari Penglihatan Sedunia 2024, Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Gangguan Penglihatan
Kemenkes Luncurkan Suplemen Multivitamin untuk Ibu Hamil, Cegah Risiko BBLR dan Stunting