Arief menyampaikan bahwa stok beras di Perum Bulog pada akhir 2024 diperkirakan mencapai 2 juta ton, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam mengamankan pasokan beras nasional.
"Panen raya akan berlangsung pada Februari hingga Maret 2025. Bulog harus siap menyerap gabah petani untuk menjaga harga tetap stabil. Peran Bulog akan semakin diperkuat untuk mengantisipasi panen ini," tutur Arief.
Pemerintah optimistis langkah-langkah strategis ini akan membawa Indonesia lebih dekat pada visi swasembada pangan yang berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
"Semangat kita adalah kemandirian pangan. Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga harga diri bangsa," pungkas Arief.**
Artikel Terkait
Di Launching JPP, Wamendag Jerry Sambuaga Ungkap Potensi Luar Biasa Aset Kripto sebagai Komoditas
Dilantik Jadi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman Langsung Ngegas Perkuat Produksi Komoditas Strategis
Kopi Liar dan Kopi Merah, Komoditas Premium yang Kini Jadi Andalan Desa Ngargoretno Salaman Magelang
Taktik Ampuh yang Bisa Diterapkan Prabowo-Gibran Agar Swasembada Energi Bisa Berjalan Sesuai Rencana
Kemenko Pangan Alokasikan Rp139,4 Triliun untuk Swasembada Pangan di 2025
Mengintip Program Bantuan Ketahanan Pangan Saat Ipuk Fiestiandani Jadi Bupati, Kini Dapat Dukungan para Peternak di Pilkada 2024?