Tahap terakhir bertujuan untuk mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali Gaza. Meski demikian, relokasi sementara warga Gaza menuai kontroversi.
Banyak warga Palestina dan negara-negara Arab lainnya menilai langkah ini dapat menjadi awal dari upaya Israel untuk memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.
Hingga kini, belum jelas apakah warga Gaza bersedia dipindahkan.
Sikap Indonesia
Menanggapi penyebutan nama Indonesia dalam wacana relokasi tersebut, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan belum menerima informasi resmi dari pihak Amerika Serikat.
"Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini," kata Juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, kepada media pada Senin 20 Januari 2025.
Sementara itu, Witkoff menegaskan bahwa kunjungannya ke Gaza bertujuan untuk memahami dinamika langsung di lapangan, alih-alih hanya mengandalkan informasi dari Israel maupun Palestina.
Namun, ia mengingatkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis dari kedua belah pihak berpotensi menggagalkan proses perdamaian ini.
"Ingat, ada banyak orang radikal, baik dari Hamas maupun sayap kanan Israel, yang terdorong untuk meledakkan seluruh kesepakatan ini," tuturnya.
Langkah Witkoff ini menjadi sorotan global, terutama dalam konteks menciptakan perdamaian di kawasan yang penuh konflik tersebut.**
Artikel Terkait
Rumah yang Tak Tersentuh Api Saat Kebakaran di Los Angeles Terbelah Dua, Warga Palisades Hadapi Bencana Tanah Longsor
Ingin Bangun Lagi Wilayah Palestina yang Hancur Akibat Perang, AS Sebut Indonesia Bisa Jadi Tempat Pengungsian Warga Gaza
Lokasi Pelantikan Presiden Donald Trump Dipindah, Suhu Ekstrem Alasan Prosesi Digelar Indoor di Rotunda Cpitol
Cerita Warga Pacific Palisades Saat Awal Kebakaran, Ada Kepulan Asap dan Api Turun dari Bukit dengan Cepat
Gaya ala Nazi Elon Musk di Pelantikan Trump Tuai Sorotan, Pernah Terjadi Kerusuhan di Jerman Gegara Partai yang Diusung sang CEO Tesla!
'Hormat Nazi' Elon Musk di AS: Tanda Kebangkitan Kelompok Buruh yang Telah Lama Dibangun sang Diktator Jerman Adolf Hitler?