Satria menyarankan agar pemerintah Indonesia segera mencari sumber pendanaan lain untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan USAID.
Ia menekankan bahwa meskipun kebijakan ini merupakan keputusan yang harus dihormati, kontribusi USAID selama ini telah memberikan dampak positif di berbagai sektor.
"Kemudian di pendidikan, termasuk riset dan penegakan hukum di dalam banyak skema dengan mitra-mitra strategis yang dimilikinya. Ketika kemudian bantuan ini dicabut, tentu ini akan mengurangi strategi kita di dalam mengatasi problem-problem yang menghambat Indonesia untuk maju," tuturnya.
Namun, Satria juga mengingatkan bahwa tidak semua bantuan luar negeri selalu membawa dampak positif.
Ia mencontohkan bagaimana bantuan dari pemerintah Norwegia dalam isu deforestasi justru menghambat perkembangan sains di Indonesia.
Di sisi lain, ia mengakui bahwa program-program USAID seperti USAID PEER (Partnerships for Enhanced Engagement in Research) dan USAID Integritas telah memberikan kontribusi besar dalam mendukung riset dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
"Dan banyak skema yang USAID berikan itu sebenarnya cukup banyak membantu periset atau lembaga-lembaga kampus untuk mendorong temuan-temuan. Dan tentu ditindaklanjuti dalam aktivitas yang bersifat programatik," imbuhnya.
Kanada Siap Menggantikan Peran USAID
Di tengah kekhawatiran atas dampak penghentian bantuan USAID, Kanada menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra terbesar bagi Indonesia dan ASEAN dalam sektor pembangunan internasional.
Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, menegaskan bahwa pemerintah Kanada akan terus memantau kebijakan Trump terkait penutupan USAID.
"Kami memantau situasi itu. Jadi, tentu saja kami siap untuk melihat apa yang dihasilkan dari proses ini," ujar Hussen saat ditanya apakah Kanada akan mengambil peran sebagai mitra bantuan terbesar bagi Indonesia dan ASEAN.
Ia juga menekankan bahwa Kanada selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan negara mitra terkait dana pembangunan internasional.
Artikel Terkait
Ingin Bangun Lagi Wilayah Palestina yang Hancur Akibat Perang, AS Sebut Indonesia Bisa Jadi Tempat Pengungsian Warga Gaza
Ramai RedNote Jadi Tujuan 'Pengungsi' usai TikTok Kena Banned di AS, tapi Aplikasi Asal China Itu Punya Potensi Diblokir Juga?
'Hormat Nazi' Elon Musk di AS: Tanda Kebangkitan Kelompok Buruh yang Telah Lama Dibangun sang Diktator Jerman Adolf Hitler?
Usai Dilantik jadi Presiden, Donald Trump Putuskan AS Keluar dari Anggota WHO! Alasannya Mengejutkan
Keputusan Donald Trump Tarik Keluar AS dari WHO dan Dampaknya Termasuk bagi Indonesia
Kisruh Rencana AS Relokasi Warga Gaza, Warga Palestina Teguh Bertahan di Tanah Air Mereka Meski Kini Hancur Akibat Perang