Soal Evaluasi SOP Pendakian Gunung, Agam Rinjani Beri Masukan Terkait Pemandu Berlisensi pada Menhut: Kami Punya Kemampuan tapi Tidak Punya Lisensi

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 15:54 WIB
Menhut Raja Juli Antoni melibatkan Agam Rinjani dalam pertimbangan evaluasi SOP pendakian gunung. (Instagram/rajaantoni)
Menhut Raja Juli Antoni melibatkan Agam Rinjani dalam pertimbangan evaluasi SOP pendakian gunung. (Instagram/rajaantoni)

SENANGSENANG.ID - Kementerian Kehutanan melakukan evaluasi terkait SOP pendakian gunung di Indonesia usai insiden Juliana Marins di Gunung Rinjani.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melibatkan Agam Rinjani dan Tyo Survival dalam mengevaluasi SOP pendakian gunung.

Nama Agam Rinjani dan Tyo Survival ramai jadi perbincangan usai keduanya ikut langsung dalam penyelamatan pendaki wanita Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh di jurang Gunung Rinjani.

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 4 Juli 2025: Orang Beriman akan Diberikan Kekayaan, Kecukupan dan Berbagai Kemudahan

Menhut Raja Antoni menyatakan bahwa pemberitaan media yang masif membuat pemerintah harus berhati-hati mengenai aktivitas di Taman Nasional.

“Pemerintah harus benar-benar hadir gitu untuk menjaga keselamatan, nggak jadi jargon aja,” kata Raja Antoni pada Rabu, 2 Juli 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Agam memberikan saran mengenai trip organizer (TO) pendakian gunung.

Baca Juga: Banding-Banding Baterai Berbasis NCM vs LFP di Tengah Keraguan Warga RI Beli Mobil Listrik

“Jadi TO ini harus punya guide yang berlisensi, itu yang paling penting, persoalan harga tergantung mereka,” ujar Agam.

“Pelatihan di Bandung, untuk melatih teman-teman yang ada Rinjan Squad atau masyarakat yang betul-betul ini nanti mereka yang training to trainers (TOT) ke temen-temen yang ada di sana,” imbuhnya.

Agam juga menyoroti pentingnya sertifikasi dan lisensi yang harus dimiliki oleh seorang pemandu saat membimbing pendaki untuk naik gunung.

Baca Juga: Mantan Personel Mahadewi Cerita Sisi Lain Maia Estianty, Bicara Sifat Asli hingga Kepribadiannya

“Semua praktik, ajari ke porter-porter yang ada karena dia sudah ada lisensi, kami mau mengajar kami tidak punya kapasitas, bener tidak punya lisensi tapi kemampuan kami ada, itu yang jadi problem,” terangnya.

Menhut juga mengingatkan untuk mendaki gunung harus memiliki persiapan yang matang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X