Fenomena Nepo Kids Anak Pejabat Jadi Pemicu Demo Gedhen hingga Tuntutan Reformasi di Nepal

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 19:50 WIB
Ilustrasi - Fenomena gaya pamer harta anak pejabat yang memicu gelombang tuntutan reformasi di Nepal (Unsplash.com/Pranish)
Ilustrasi - Fenomena gaya pamer harta anak pejabat yang memicu gelombang tuntutan reformasi di Nepal (Unsplash.com/Pranish)

SENANGSENANG.ID - Nepo kids atau istilah yang merujuk pada fenomena anak pejabat yang kerap memamerkan gaya hidup mewah, kini menjadi sorotan utama di Nepal.

Istilah ini awalnya populer di India, merujuk pada anak selebriti yang mudah masuk industri film.

Kendati demikian, di Nepal, makna itu berkembang lebih serius dengan mengarahkan makna negatif tentang gaya pamer anak pejabat sehingga akhirnya kini memicu gelombang protes besar-besaran.

Baca Juga: Festival Golo Koe 2025, Daya Tarik Wisata Inklusif di Mainland Labuan Bajo yang Jadi Karisma Event Nusantara

Bahkan, protes yang dipicu kemarahan masyarakat terhadap gaya nepo kids ini membuat Perdana Menteri Nepal, Khadga Prasad Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa, 9 September 2025.

Sebelum tuntutan terkait nepo kids menyeruak ke permukaan, gelombang massa bahkan sempat menyerang rumah-rumah pejabat, kantor partai, hingga gedung parlemen.

Menurut laporan Al Jazeera pada Rabu, 10 September 2025, lebih dari 20 orang tewas dalam kerusuhan demonstrasi tersebut, termasuk istri sang mantan perdana menteri Nepal, Radhika Shakya. Mayoritas korban juga berasal dari kalangan muda yang ikut aksi unjuk rasa.

Baca Juga: 41 Persen Perusahaan Bakal PHK Massal hingga 2030 Imbas AI yang Kian Marak Dipakai Dunia Kerja Global

Melihat lebih jauh, diketahui banyak generasi muda Nepal merasa geram melihat anak pejabat menikmati kemewahan, sementara mereka sendiri kesulitan mencari pekerjaan.

“Kesenjangan ini sudah terlalu mencolok. Mereka hidup enak karena orang tuanya berkuasa,” ujar seorang mahasiswa di Kathmandu, Nepal, sebagaimana dikutip dalam laporan yang sama.

Di sisi lain, tagar 'Nepo Kid' pun menjadi tren tersendiri di kalangan muda Nepal. Video-video anak pejabat yang memamerkan mobil mewah, barang bermerek, dengan gaya hidup glamor pun menuai kritik keras di media sosial.

Baca Juga: Generasi Milenial Lebih Sadar Tabungan Darurat Sejak Krisis Ekonomi di 2008, Begini Kata Pakar Keuangan

Meski begitu, pengunduran diri Oli ternyata tidak meredakan situasi. Demonstran tetap turun ke jalan pada Selasa, 9 September 2025, unjuk rasa diwarnai aksi membakar ban hingga menyerang kantor partai politik di Lalitpur.

Bandara internasional Kathmandu bahkan sempat menutup semua penerbangan. Sejumlah menteri ikut mundur, termasuk Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak dan Menteri Pertanian Ramnath Adhikari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X