Polisi Ungkap Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Merasa Terasing, Terinspirasi Konten Ekstrem

photo author
- Rabu, 12 November 2025 | 08:21 WIB
Ilustrasi - Polisi ungkap pelaku sering merasa kesepian.  (Unsplash/Jack Lucas Smith)
Ilustrasi - Polisi ungkap pelaku sering merasa kesepian. (Unsplash/Jack Lucas Smith)

“Ia bahkan mengakses situs-situs yang menampilkan kematian dan kekerasan ekstrem,” ungkapnya.

KPAI Dorong Pendekatan Ramah Anak dan Penguatan Sekolah

Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan bahwa proses hukum terhadap ABH harus dilakukan dengan perspektif anak.

Baca Juga: Pengurus Pemuda Katolik DIY 2025–2028 Dilantik: Semangat Pelayanan dan Kolaborasi Kebangsaan Menggema di Wisma Syantikara

“Pendampingan hukum wajib dilakukan dalam seluruh proses pemeriksaan dan persidangan. Kami akan berkolaborasi dengan kepolisian,” katanya.

KPAI juga menyoroti pentingnya penguatan sistem perlindungan di satuan pendidikan.

“Kasus ini menjadi pengingat bahwa sekolah harus lebih serius dalam mengimplementasikan konsep sekolah ramah anak, termasuk membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan,” lanjut Margaret.

Ia menekankan bahwa satuan pendidikan tidak boleh mengabaikan isu kesehatan mental siswa, yang dapat menjadi pemicu tindakan berisiko.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X