Adi menambahkan, kebutuhan sumur resapan di Girimarto hingga Sungai Keduang mencapai 1.700 titik.
Baca Juga: Pedagang Thrifting Gedebage Minta Solusi Usai Larangan Impor Pakaian Bekas
Dengan jumlah tersebut, mata air yang kini mengering berpotensi kembali aktif. Peningkatan debit air tanah juga diyakini mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.
Sebagai bagian dari program, enam BUMN juga menanam 1.350 pohon buah tahunan di sekitar lokasi sumur.
Setiap sumur resapan berkapasitas sekitar 3,7 meter kubik air dengan biaya pembangunan sekitar Rp4,5 juta per sumur.
Baca Juga: DevFest Bandung 2025 Jadi Ajang Teknologi Terbesar di Asia Tenggara
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyambut baik program ini. Ia menilai pembangunan sumur resapan akan berdampak besar pada ketersediaan air warga sekaligus mendukung produktivitas pertanian.
“Program ini bisa berjalan berdampingan dengan pembangunan sumur pantek atau sumur bor. Kami akan mendorong masyarakat untuk ikut membangun sumur resapan,” ujar Setyo.**
Artikel Terkait
Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Wilayah DIY, Berikut Sejumlah Wilayah Terdampak
Bencana Kekeringan di Kabupaten Puncak, Kepala BNPB dan Menko PMK Bertolak ke Papua Tengah Serahkan Bantuan
Prihatin Sejumlah Desa di Wilayah Kudus Alami Kekeringan, Dinarpus Gelar Salat Istisqa Meminta Hujan
Lahan Padi Milik Petani di 14 Kecamatan di Blora Dilanda Kekeringan, Sumber Air Habis dan Tidak Ada Hujan
Tak Cuma Kekeringan, Musim Kemarau Juga Berdampak pada Budidaya Ikan di Kabupaten Sleman
Bencana Kekeringan Melanda Jateng, 113.931 Warga Terdampak, Pemprov Droping 7.019.000 Liter Air Bersih