Akses jalan dan jembatan rusak, membuat ribuan warga masih terisolasi hingga 19 Desember 2025.
Logistik terbatas: bantuan makanan, air bersih, dan perlengkapan dasar belum merata ke seluruh titik pengungsian.
Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan perempuan menghadapi kondisi paling kritis karena keterbatasan fasilitas kesehatan dan sanitasi.
Banyak pengungsi masih bertahan di rumah yang terendam air karena keterbatasan tempat di posko.
Baca Juga: Pantang Menyerah! Meski Digaji Rp200 Ribu, Mama Asnat Rela Mengajar Hingga Tak Bisa Berjalan
Relawan melaporkan kebutuhan mendesak bukan hanya makanan, tetapi juga perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, dan Alquran, sebagaimana terlihat dalam video viral anak pengungsi yang meminta sajadah untuk ibunya.**
Artikel Terkait
Dapur Umum 24 Jam Pastikan Kebutuhan Pengungsi Longsor Cilacap Tercukupi
Bantuan Pakaian untuk Korban Banjir Aceh Kebanyakan untuk Wanita, Pengungsi Pria Rela Pakai Daster Biar Tak Kedinginan
Pemulihan Pascabencana Banjir Sumatra Diprediksi Panjang, Akademisi Ingatkan Ancaman Sosial
Pengungsi Banjir di Paya Cukai Langkahan Butuh Pertolongan, Relawan Minta Tim Kesehatan Segera Turun
Kepala BNPB Tinjau Langsung Lokasi Banjir Bandang Aceh Utara, Pastikan Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi
Mantan Pelatih Timnas Shin Tae-yong Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra