SENANGSENANG.ID – Upaya penanggulangan bencana banjir yang melanda tiga provinsi di Sumatera masih terus dilakukan pemerintah bersama relawan.
Sejak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November lalu, bantuan logistik hingga tenaga terus disalurkan kepada warga terdampak.
Selain distribusi bantuan, penanganan dampak banjir juga mulai dilakukan.
Baca Juga: Ngeri-Ngeri Sedap, Warga Beutong Ateuh Nekat Seberangi Jembatan Kayu di Tengah Banjir
Sejumlah lokasi terlihat dikeruk untuk membersihkan endapan lumpur, sementara kayu-kayu besar yang terbawa arus dipotong agar akses warga kembali terbuka.
Akademisi: Pascabencana Bisa Berlangsung Lama
Akademisi Indonesia yang kini menjadi dosen di NTU Singapura, Sulfikar Amir, menilai proses pemulihan pascabencana banjir di Sumatra kemungkinan akan berlangsung lama.
Baca Juga: Jawa Tengah Kian Menggeliat, Wings Air Buka Dua Rute Baru
“Pascabencana itu menentukan dari dampak yang terjadi dan bagaimana meresponnya ketika bencana itu terjadi,” ujarnya dalam siaran podcast Forum Keadilan TV, Senin (15/12/2025).
Menurut Sulfikar, periode pascabencana merupakan tahap ketiga dalam siklus kebencanaan, setelah pra-bencana dan masa tanggap darurat.
Namun, kondisi cuaca yang masih sering turun hujan membuat Sumatera belum sepenuhnya masuk ke fase pascabencana.
Baca Juga: KKR Natal di GPdI Jemaat Siloam Sidoharjo Wonogiri Penuh Syukur
“Kita belum masuk masa pasca. Kita masih melihat masyarakat di sana yang masih terdampak oleh banjir bandang, lalu longsor dan sebagainya,” jelasnya.
Tantangan Besar Pascabencana
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tinjau Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh, Instruksikan Percepatan Pemulihan
Gubernur Aceh Minta Mendagri Tegas Cegah Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok di Tengah Banjir
Banjir Bandang Sumut Telan 338 Korban Jiwa, BMKG Peringatkan Ancaman Siklon Tropis
Banjir Bandang dan Longsor Terjang Padang, Warga Paninggahan Siaga Mengungsi
Korban Banjir Bandang Sumatra Tembus 990 Jiwa! Rumah Tertutup Lumpur, Warga Masuk dengan Merangkak
Curhat Korban Banjir di Aceh Tamiang yang Berteduh dengan Terpal Seadanya: Mengaku Hanya Butuh Selimut, Bukan Uang