Gunakan Pendampingan Pandawa Agri Indonesia, Dua Petani Perempuan di Mbay Sukses Tingkatkan Panenan Padi

photo author
- Rabu, 8 Maret 2023 | 13:56 WIB
Katarina, Petani Perempuan dari Mbay Sukses Tingkatkan Hasil Sawahnya Berkat Pendampingan PAI (foto PAI)
Katarina, Petani Perempuan dari Mbay Sukses Tingkatkan Hasil Sawahnya Berkat Pendampingan PAI (foto PAI)

SENANGSENANG.ID - Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kini semakin mempermudah berbagai sektor usaha, termasuk di bidang pertanian.

Kemajuan teknologi, selain mampu mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas hasil panen, juga turut menciptakan lingkungan yang memungkinkan lebih banyak lagi petani perempuan untuk terlibat memajukan sektor ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2019 setidaknya 8 juta petani, atau hampir 24 persen dari total petani di Indonesia, adalah perempuan.

Baca Juga: Persiapan Super Maksimal, Persija Yakin Mampu Menggulung Tuan Rumah Borneo FC seperti pada Putaran Pertama

Angka ini diharapkan dapat terus meningkat mengingat kontribusi perempuan di sektor pertanian amat besar.

Salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam meningkatkan kesuksesan para pelaku usaha pertanian adalah Pandawa Agri Indonesia (PAI).

Katarina Kewa (55) dan Siti Hidayah (52) adalah dua petani perempuan asal Mbay yang sukses dalam mengelola lahan pertanian milik mereka dengan memanfaatkan teknologi yang ditawarkan oleh PAI.

Baca Juga: Ramalan Bintang Capricorn Kamis 9 Maret 2023 Jangan Takut Mengajak Pasangan Berbicara Terus Terang

Mbay merupakan daerah dengan kawasan sawah terluas di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur dan menjadi lumbung padi bagi wilayah lain di Pulau Flores, seperti Ende, Bajawa, dan Sikka.

Dengan luas lahan beririgasi teknis mencapai lebih dari 3.500 hektar, Mbay memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada beras.

Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional, Katarina dan Siti menceritakan kisah suksesnya dalam mengelola lahan sawah mereka dengan menggunakan teknologi Pendampingan Pandawa Agri Indonesia (PPAI).

Baca Juga: Pokdarwis Wirajaya Wirokerten Studi Banding ke Desa Wisata Nglanggeran Patuk Gunungkidul, Ini Tujuannya

Melalui serangkaian intervensi yang diberikan, lambat laun mereka merasakan adanya peningkatan, baik dari sisi produktivitas panen, kualitas hasil beras, dan bahkan kualitas tanah di areal persawahan.

Katarina Kewa merupakan seorang petani padi perempuan asal Desa Marapokot, Mbay. Seperti petani lainnya, ia mengalami kendala yang membuat perkembangan usaha taninya tersendat.

Produktivitas pertanian di wilayahnya kian menurun seiring dengan menurunnya kualitas tanah akibat terpapar bahan kimia dalam jangka waktu yang lama. Katarina kemudian mencoba peruntungan dengan mengikuti program yang diusung oleh PAI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alfons Suhadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X