SENANGSENANG.ID - Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kini semakin mempermudah berbagai sektor usaha, termasuk di bidang pertanian.
Kemajuan teknologi, selain mampu mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas hasil panen, juga turut menciptakan lingkungan yang memungkinkan lebih banyak lagi petani perempuan untuk terlibat memajukan sektor ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2019 setidaknya 8 juta petani, atau hampir 24 persen dari total petani di Indonesia, adalah perempuan.
Angka ini diharapkan dapat terus meningkat mengingat kontribusi perempuan di sektor pertanian amat besar.
Salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam meningkatkan kesuksesan para pelaku usaha pertanian adalah Pandawa Agri Indonesia (PAI).
Katarina Kewa (55) dan Siti Hidayah (52) adalah dua petani perempuan asal Mbay yang sukses dalam mengelola lahan pertanian milik mereka dengan memanfaatkan teknologi yang ditawarkan oleh PAI.
Baca Juga: Ramalan Bintang Capricorn Kamis 9 Maret 2023 Jangan Takut Mengajak Pasangan Berbicara Terus Terang
Mbay merupakan daerah dengan kawasan sawah terluas di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur dan menjadi lumbung padi bagi wilayah lain di Pulau Flores, seperti Ende, Bajawa, dan Sikka.
Dengan luas lahan beririgasi teknis mencapai lebih dari 3.500 hektar, Mbay memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada beras.
Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional, Katarina dan Siti menceritakan kisah suksesnya dalam mengelola lahan sawah mereka dengan menggunakan teknologi Pendampingan Pandawa Agri Indonesia (PPAI).
Melalui serangkaian intervensi yang diberikan, lambat laun mereka merasakan adanya peningkatan, baik dari sisi produktivitas panen, kualitas hasil beras, dan bahkan kualitas tanah di areal persawahan.
Katarina Kewa merupakan seorang petani padi perempuan asal Desa Marapokot, Mbay. Seperti petani lainnya, ia mengalami kendala yang membuat perkembangan usaha taninya tersendat.
Produktivitas pertanian di wilayahnya kian menurun seiring dengan menurunnya kualitas tanah akibat terpapar bahan kimia dalam jangka waktu yang lama. Katarina kemudian mencoba peruntungan dengan mengikuti program yang diusung oleh PAI.
Artikel Terkait
UMKM Pertamina Sukses Raih Transaksi Hingga Lebih Rp2,4 Miliar di Inacraft 2023
Agar Usaha Tumbuh Kembali Pascapandemi, Juragan Tak Boleh Menang Sendiri