Gunakan Pendampingan Pandawa Agri Indonesia, Dua Petani Perempuan di Mbay Sukses Tingkatkan Panenan Padi

Hal senada juga diutarakan oleh Siti yang merasa pendampingan yang diberikan oleh PAI membantu meningkatkan hasil panen dan pengetahuannya mengenai praktik pertanian yang baik.

Baca Juga: Direksi Pertamina Kembali Kunjungi Korban Insiden Depo Plumpang

“Dulu sewaktu almarhum suami saya masih hidup, dia yang mengolah lahan. Ketika dia meninggal, saya tidak punya pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah sawah yang ditinggalkan. Pendampingan dari Pandawa amat membantu karena saya diberikan pengetahuan dan dibantu dari hulu ke hilir. Mulai dari proses tanam hingga ke penjualan beras hasil panen,” kata Siti.

Selain pendampingan, akses terhadap permodalan juga menjadi alasan Siti mengikuti program PPAI, “Selain pendampingan, saya juga merasa terbantu dengan adanya modal yang diberikan, karena sebelumnya kalau terkendala modal saya harus pinjam ke ijon,"lanjut Siti. 

PAI dikenal atas inovasi yang diciptakan berupa reduktan pestisida yang mampu mengurangi dosis atau penggunaan pestisida tanpa mengurangi keampuhan dari pestisida itu sendiri.

Baca Juga: Usut Aset Milik Eks Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo, KPK Bentuk Tim Gabungan 

PAI mulai mengembangkan ekosistem hulu-ke-hilir bagi petani swadaya di Mbay sejak tahun 2021 dengan konsep closed-loop.

Sejak pertengahan tahun lalu, PAI aktif menggandeng Rabo Foundation sebagai mitra dalam pemberian pembiayaan untuk petani di Mbay.

Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi solusi atas kendala permodalan yang selama ini dialami oleh petani.

Keseluruhan ekosistem yang dibangun PAI ini diharapkan mampu memberdayakan petani Indonesia, khususnya petani perempuan, agar pola pikir petani dapat terus maju dan berkembang dan usaha tani terus meningkat. **