Mei Mendatang Stunting di Jepara Ditarget Nol Kasus, Sekda: Caranya dengan Keroyokan

Nilai investasi selama setahun tercatat sebesar Rp8,68 triliun, kembali naik setelah turun akibat pandemi di angka Rp7,3 triliun tahun 2021.

"Ini mengindikasikan upaya pemulihan ekonomi Kabupaten Jepara pasca pandemi menunjukkan hasil positif,” terangnya.

Baca Juga: Waduhhh! Anak Pedangdut Lilis Karlina yang Masih SMP Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba

Sebagai bukti, Edy Sujatmiko menyodorkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2022 yang hanya 4,1 persen, lebih rendah dari Jawa Tengah (5,57) dan nasional (5,86).

Bukti berikutnya, pertumbuhan ekonomi Jepara tahun 2022 yang mencapai 5,95 persen, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan Jateng dan nasional yang sama-sama 5,31 persen.

Tingkat kemiskinan di Jepara tahun 2022 juga terbaik ketiga di Jawa Tengah, yakni 6,88 persen.

"Sedangkan rata-rata tingkat kemiskinan Jawa Tengah masih dua digit, yakni 10,93 persen," tambahnya.

Baca Juga: Lawan Saudara Sekandang Pesikabo 1973, RANS Nusantara Siap Tampil Fokus agar Tidak Mengulang Kekalahan

Selain Sekda, pemateri lain dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan Kodim 0719/Jepara, dan perwakilan Polres Jepara.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif, meminta pokok-pokok pokiran DPRD yang berasal dari kegiatan reses, diakomodasi dalam RKPD tahun 2024.

"Kami harap sinergi agar hasil Musrenbang dan reses sama-sama dimasukkan dalam RKPD tahun 2024, dan selengkapnya sudah kami input dalam sistem SIPD RI sesuai ketentuan undang-undang," ungkap Haiz.

Terkait pembangunan ekonomi, dia menyebut potensi mebel ukir.

Baca Juga: Lima Pilihan Warna OMODA 5, PT Chery Sales Indonesia Coba Akomodir para Konsumen Kawula Muda di Tanah Air

"Pameran internasional mebel perdana tahun ini, harus dijadikan agenda tahunan untuk menjaga eksistensi mebel ukir," pintanya.

Sedang tahun depan harus direncanakan lebih baik melalui pos anggaran.